Meski tercatat kerugian, Pertamina mencatat laba operasi Juni 2020 sebesar US$ 443 juta dan EBITDA sebesar US$ 2,61 miliar. Hal tersebut, kata Fajriyah, menunjukkan kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan baik.
Oleh karena itu, Pertamina telah melakukan sejumlah inisiatif untuk perbaikan internal dengan tetap melakukan penghematan sampai 30 persen. Tak hanya itu, Pertamina juga melakukan skala prioritas rencana investasi, renegosiasi kontrak eksisting serta refinancing untuk mendapatkan biaya bunga yang lebih kompetitif.
“Pertamina juga terus meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sehingga menurunkan tekanan kurs dan bisa menekan biaya secara umum,” ucap Fajriyah.
Tak hanya itu, Pertamina juga tetap menjalankan proyek strategis nasional di sektor hulu seperti Jambaran Tiung Biru (JTB). Perusahaan tetap melakukan pengeboran sumur migas yang sudah berjalan serta terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Secara total produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional mencapai 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari). "Bahkan beberapa anak perusahaan hulu Pertamina pun mencatat kinerja positif dengan capaian target produksi sesuai target," kata Fajriyah.
Seiring dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), konsumsi BBM dalam negeri telah meningkat, kata Fajriyah, dari sebelumnya diprediksikan penurunan 20 persen, kini penurunannya menjadi hanya sekitar 12 persen. “Peningkatan konsumsi BBM yang signifikan menunjukkan ekonomi nasional yang terus tumbuh di berbagai sektor."
Sebelumnya, anggota Komisi Energi DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto mengusulkan agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina. Usulan ini datang setelah perusahaan plat merah tersebut rugi hingga US$ 767,9 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang semester I 2020.
"Jika memang tidak mampu, pecat saja," kata Mulyanto, politikus dari Daerah Pemilikan Banten III ini dalam laman pribadinya, pakmul.id, Selasa, 25 Agustus 2020.
ANTARA | FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Ahok: Pertamina Merem Pasti Untung, Tapi Harus Diawasi