Penurunan penjualan tembaga disebabkan oleh permasalahan teknis dimana terdapat kandungan baja yang mengakibatkan proses heap leach menjadi tidak optimal. Hal ini menjadikan penurunan pada pendapatan di segmen tembaga menjadi US$ 18 juta atau turun 49,7 persen yoy.
Oleh karena itu, walau secara keseluruhan pendapatan meningkat, marjin laba kotor dan marjin laba operasi perusahaan turun. Hal ini disebabkan peningkatan beban pokok penjualan 16,2 persen yoy menjadi US$ 122 juta, dan beban umum administrasi naik 50 persen menuju US$ 13 juta.
"Kami akan melihat kembali target harga dan rekomendasi kami tentang MDKA, karena harga emas di atas estimasi," papar Panin Sekuritas.
Sebelumnya, Panin merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp1.660 yang mencerminkan price to earning ratio (PER) 29,6 kali pada 2020.
Pada perdagangan hari ini, saham MDKA terkoreksi 1,87 persen atau 35 poin menjadi Rp 1.835 per lembar. Harga sudah menguat 71,5 persen sepanjang tahun berjalan. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 40,18 triliun dengan PER 40,92 kali.
BISNIS
Baca juga: Harga Emas Kembali Meroket, 5 Saham Ini Langsung Melejit