TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan harga emas yang kembali menembus rekor tertinggi belakangan ini tak langsung berimbas positif pada kinerja keuangan perusahaan pertambangan logam mulia itu. Meski membukukan kenaikan pendapatan pada semester satu tahun 2020, PT Merdeka Copper Gold Tbk. malah mencatat penurunan laba bersih.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan perusahaan dengan kode saham MDKA ini mencapai US$ 199 juta. Angka ini naik 3,7 persen yoy bila dibandingkan periode serupa tahun lalu US$ 192 juta.
Pendapatan perusahaan tumbuh karena penjualan emas yang naik 40,1 persen yoy menjadi US$ 188,1 juta. Meski begitu, laba bersih MDKA hanya mencapai US$ 38 juta atau turun 9,4 persen yoy dari sebelumnya US$ 42 juta.
Adapun harga emas dunia di pasar spot pada hari ini sempat naik mencapai US$ 2.005,99 per troy ounce. Sementara harga emas emas Comex kontrak Desember 2020 naik 0,03 persen ke US$ 2.013,8 per troy ounce.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Panin Sekuritas menyebutkan peningkatan penjualan MDKA didorong oleh peningkatan segmen penjualan emas. "Peningkatan penjualan emas didorong peningkatan harga 24,8 persen yoy menjadi US$ 1.642 per troy ounce dan kenaikan volume 12,2 persen yoy menjadi 115.000 ounces," seperti dikutip dari publikasi riset, Rabu, 19 Agustus 2020.
Berkebalikan dengan volume penjualan, volume produksi cenderung flat, yakni koreksi tipis 0,9 persen yoy menjadi 109.000 ounces. Adapun, produksi tembaga anjlok 67,8 persen yoy menuju 2.900 ton, sedangkan penjualan turun 65 persen yoy menjadi 3.200 ton.