Bank Mandiri saat ini telah menerbitkan kartu berlogo Mandiri e-Money mencapai lebih dari 21,6 juta kartu. Hingga akhir Juli 2020, frekuensi finansial Mandiri e-Money mencapai 469 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 7,4 triliun.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan penggunaan kartu Commuter Pay juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi transaksi dengan uang tunai. Pada masa pandemi ini, PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus melakukan pengaturan antrean di stasiun.
"Dengan Commuter Pay, pengguna akan lebih mudah untuk naik KRL Commuter Line dan tidak perlu mengantre dua kali, yaitu antri isi ulang atau membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) serta antre menuju masuk gate elektronik stasiun,” kata Didiek.
Pada Juli 2020, dibanding THB, penggunaan Uang Elektronik Perbankan dan Kartu Multi Trip (KMT) pada layanan KRL mencapai 75 persen. Persentase tersebut naik dibandingkan Juli 2019 sebesar 69 persen.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan peningkatan ini menunjukkan para pengguna sudah merasakan manfaat dari memiliki kartu seperti Commuter Pay dan KMT. “Kolaborasi ini juga dapat menjawab kebutuhan para pengguna KRL yang ingin memiliki satu kartu untuk berbagai keperluan,” ucap Wiwik.
Sejak 3 Agustus 2020, KCI menambah jumlah stasiun yang khusus hanya melayani transaksi non tunai dengan KMT dan Kartu Uang Elektronik Bank. Total saat ini terdapat 8 stasiun khusus transaksi non tunai, dimana tiga stasiun terbaru merupakan stasiun dengan volume pengguna tinggi yaitu Bogor, Cilebut, dan Cikarang.
Dengan jumlah stasiun khusus transaksi non tunai yang akan terus ditambah, kata dia, permintaan terhadap uang elektronik seperti Commuter Pay tentunya akan semakin meningkat di masa depan. Sementara itu, untuk merayakan Hari Kemerdekaan, KAI juga menerbitkan Commuter Pay edisi HUT RI ke-75, dengan tema Indonesia Maju.
Baca juga: Pacu Penyaluran PEN, Bank Mandiri Siapkan Kredit Produktif Bebas Agunan