TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak menampik resesi bisa terjadi di Indonesia seumpama pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III mendatang kembali minus. Namun, menurut dia, negara telah siap menghadapi ancaman tersebut.
"Kalau resesi terjadi, ya itu bisa saja terjadi. Tapi kita siap menghadapi itu semua. Sebab, infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusinya baik," tutur Luhut saat mengisi seminar di Universitas Indonesia, Jumat, 14 Agustus 2020.
Luhut mengklaim upaya Indonesia menghadapi jurang krisis telah diakui oleh lembaga-lembaga dunia, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, hingga Moodys. Dalam pelbagai pertemuan internasional yang dihelat virtual, dia menyatakan lembaga-lembaga tersebut menilai program yang disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi cukup komprehensif.
Adapun saat ini pemerintah telah menyiapkan dana Rp 695,2 triliun untuk penanganan wabah dan pemulihan ekonomi nasional. Anggaran itu dikucurkan termasuk untuk bantuan kredit kepada UMKM dan non-UMKM hingga bantuan sosial.
Dalam menyalurkan bantuan, Luhut bercerita Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus memantau pelaksanaannya di lapangan. Dia bahkan mengaku pernah dipanggil Jokowi saat penyaluran bantuan sosial di Solo, Jawa Tengah, dan Bandung mengalami masalah sehingga masyarakat harus mengantre panjang.
"Itu daily Presiden cek," tuturnya. Luhut berharap upaya pemerintah ini dapat menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga agar tak sampai terperosok di lubang resesi. "Mudah-mudahan bisa 0 persen atau 0 poin sekian persen."
Badan Pusat Statistik sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen. Pertumbuhan ekonomi yang negatif ini merupakan yang pertama kalinya sejak periode 1998 atau ketika Indonesia mengalami krisis finansial Asia. Adapun pada triwulan I 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi 2,97 persen atau mulai menunjukkan adanya perlambatan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Luhut Sebut Potensi Uang di RI yang Bisa Dibelanjakan Capai Miliaran Dolar AS