Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perseroan menyebutkan setelah penyelesaian rencana akuisisi, Rabobank akan memberi nilai tambah kepada BCA dan entitas anak Grup BCA melalui antara lain rencana penggabungan dengan salah satu entitas anak BCA.
Ketika dikonfirmasi, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja masih enggan menjelaskan lebih detail terkait rencana peleburan bank asal Belanda tersebut.
Sebagai catatan, jumlah nasabah Rabobank telah menyusut tajam tahun lalu. Per November 2019 debitur perseroan tersisa 75 dengan saldo pinjaman Rp 1,8 triliun, sedangkan deposan tersisa 1.153 nasabah dengan saldo dana pihak ketiga (DPK) Rp 197 miliar.
Sementara per Desember 2018 debitur perseroan masih 948 pihak dengan kredit Rp 10,5 triliun, sedangkan deposan ada 16.019 dan DPK Rp 7,8 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2018, perseroan mencatatkan kerugian sebesar Rp 543,91 miliar. Adapun salah satu penyebab kerugian adalah melonjaknya beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pada kredit sebanyak 260,2 persen menjadi Rp 603,87 miliar.
BISNIS