TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri sepeda dalam negeri mengaku kewalahan menghadapi lonjakan permintaan konsumen beberapa waktu terakhir. Brand Director PT Insera Sena atau Polygon Indonesia, William Gozali mengatakan kelangkaan stok komponen dan spare part terjadi karena gangguan rantai pasok secara global akibat pandemic Covid-19.
“Kalau dibilang stok kurang itu betul, padahal kami di sisi produksi sudah mencoba untuk meningkatkan kapasitas. Tapi keterbatasan kami sebagai produsen juga banyak,” ujarnya kepada Tempo, dikutip dari Koran Tempo edisi Senin 13 Juli 2020.
Perihal spare part kata dia produsen lokal harus bersaing dengan banyak produsen lain di dunia, sebab tren bersepeda tidak hanya terjadi di Indonesia namun di banyak negara. “Jadi bayangkan saja Eropa minta, Asia minta, AS minta, dan permintaannya juga melonjak dari 100 ke 150 misalnya.” Terlebih, komponen-komponen tersebut banyak bergantung dari suplai pasar impor, khususnya Cina. “Pabrik-pabrik banyak yang tutup karena lockdown.”
Menurut William, produsen tak punya banyak pilihan karena komponen lokal yang tersedia pun tidak mencukupi. Pasalnya, pembuatan komponen sepeda membutuhkan tingkat presisi dan standar sertifikasi yang tinggi. “Terakhir kami diajak Kementerian Perindustrian untuk bekerja sama dengan industri kecil menengah lokal, bagaimana agar kami bisa menambah komponen lokal terus ke depannya,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan hal tersebut pun tak mudah untuk dilakukan mengingat Polygon juga melayani pasar ekspor yang menuntut produk berkualitas tinggi serta tata kelola perusahaan yang baik. “Banyak faktor yang harus diperhatikan, seperti kesejahteraan karyawan dan safety regulation yang ketat.”