TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce, Bukalapak, menyiapkan pelbagai strategi untuk menghadapi ancaman peretasan yang membahayakan bagi keamanan data pribadi para konsumennya. Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan perusahaan telah menerapkan sistem perlindungan berlapis, baik saat menerima, menyimpan, maupun mengolah seluruh data.
"Kami juga membimbing pengguna untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, sesuai dengan kebijakan privasi Bukalapak," tuturnya saat dihubungi Tempo pada Selasa, 5 Mei 2020.
Adapun langkah-langkah yang dimaksud ialah mengganti password akun secara berkala. Selanjutnya, perusahaan meminta pengguna mengaktifkan verifikasi dua langkah.
Setelah itu, ujar dia, perusahaan meminta pelanggannya berhati-hati terhadap phising atau pengelabuan dalam bentuk apa pun. Bukalapak juga meminta konsumen memperbarui data diri secara berkala dan menjamin akan mengamankan data finansial masing-masing pelanggan.
"Sebagai mitra jutaan UMKM, data user adalah prioritas kami sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna," tutur Intan.
Bukalapak pun memastikan data pengguna tidak disalahgunakan oleh perusahaan.
Isu peretasan data konsumen sebelumnya menimpa e-commerce Tokopedia. Perusahaan itu dikabarkan hampir menjadi korban pencurian data sehingga basis data 15 juta pelanggannya terancam. Namun, belakangan Tokopedia memastikan data konsumennya tak bocor.
Kasus itu berbuntut pada panggilan Tokopedia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Terkait permasalahan ini, saya telah meminta Dirjen Aptika untuk memanggil Direksi Tokopedia agar memberikan penjelasan terkait hal ini. Pertemuan akan dilakukan Senin, 4 Mei 2020,” kata Menteri Kominfo Johnny Gerald Plate dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Mei 2020.
Ia mengatakan kementeriannya telah meminta perseroan untuk melakukan investigasi internal terkait persoalan tersebut. Selanjutnya startup unicorn tersebut diminta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjamin keamanan data pengguna.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR