Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Larangan Mudik, Organda Prediksi Rugi Rp 11 Triliun

image-gnews
Suasana loket pembelian tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal Kalideres, Jakarta, 25 April 2020. Presiden RI Joko Widodo memutuskan untuk melarang mudik lebaran 2020 di tengah pandemi COVID-19 mulai 24 April guna mencegah perluasan penyebaran COVID-19 di wilayah Indonesia. TEMPO/Fajar Januarta
Suasana loket pembelian tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal Kalideres, Jakarta, 25 April 2020. Presiden RI Joko Widodo memutuskan untuk melarang mudik lebaran 2020 di tengah pandemi COVID-19 mulai 24 April guna mencegah perluasan penyebaran COVID-19 di wilayah Indonesia. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono mengungkapkan pengusaha bus mengalami kerugian mendalam setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Ateng menghitung, kerugian yang ditanggung pengusaha angkutan penumpang di bawah organisasinya mencapai Rp 10,5-11 triliun per bulan.

"Kami hitung kerugian itu untuk angkutan penumpang jika semuanya berhenti. Baik untuk AKAP (antar-kota antar-provinsi), AKDP (antar-kota dalam provinsi), angkutan pariwisata, angkot, maupun taksi," katanya saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 25 April 2020.

Ateng mengatakan kerugian di sektor transportasi darat sudah dirasakan sejak kasus positif virus corona pertama kali ditemukan di Indonesia. Kala itu, yakni sekitar awal Maret lalu, jumlah penumpang angkutan darat melorot drastis karena masyarakat menunda perjalanannya. Penurunan itu bahkan diklaim menyentuh 90 persen.

Sementara itu selama masa pandemi, paceklik paling berat, kata Ateng, dirasakan pengusaha bus pariwisata. Sebab, sejak awal kasus corona merebak, hampir seluruh tempat wisata ditutup. Aktivitas pariwisata pun anjlok tajam hingga mati suri.

Kerugian juga turut ditanggung oleh pengusaha angkutan barang. "Karena beberapa industri tutup, volume angkutan barang menurun 40-50 persen," ucapnya.

Menurut Ateng, dalam kondisi seperti ini, Organda meminta pemerintah memberikan sejumlah bantuan. Pertama, ia menyarankan adanya bantuan langsung tunai atau BLT untuk semua pekerja yang bergerak di bidang transportasi darat dengan jumlah mencapai 1,4 juta orang di seluruh Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, untuk pengusaha bus, Ateng meminta pemerintah merevisi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait relaksasi pembayaran pinjaman di bank.  "Kami juga meminta keringanan pembayaran pajak PPh 21, PNBP, dan pajak kendaraan bermotor berlaku di industri kami," ucapnya.

Selanjutnya, Ateng meminta pengusaha bus dibebaskan membayar premi BPJS Kesehatan dan BPJamsostek selama enam bulan. Setelah itu, ujar dia, pengusaha berjanji akan kembali memenuhi kewajibannya.

Meski merugi, Ateng mendukung langkah pemerintah menutup akses mudik bagi masyarakat sebagai upaya pengendalian penyebaran virus corona. Musababnya, semakin cepat wabah ini tertangani, ia memandang kondisi ekonomi juga akan lekas pulih.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Nataru, Pengusaha Bus Wisata di Yogyakarta Pilih Kandangkan Armada

27 Desember 2023

Bus pariwisata Yogyakarta mulai beroperasi dengan paket Piknik Sehat. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Pengusaha Bus Wisata di Yogyakarta Pilih Kandangkan Armada

Saat libur Nataru, mayoritas wisatawan yang datang adalah kelompok keluarga yang menggunakan kendaraan pribadi.


Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

25 Agustus 2023

Polisi mengungkap kasus penjambretan bermodus pengemudi taksi online dengan tersangka ASA alias A 19 tahun.
Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

Taksi online kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi.


Sigit Djokosoetono Pimpinan Blue Bird Group Menyamar sebagai Sopir Taksi, Ini Profilnya

27 Mei 2023

Sigit Djokosoetono pimpinan Bluebird menyamar menjadi opir taksi Bluebird. FOTO/instagram
Sigit Djokosoetono Pimpinan Blue Bird Group Menyamar sebagai Sopir Taksi, Ini Profilnya

Direktur perusahaan transportasi Blue Bird Group, Sigit Djokosoetono menyamar sebagai sopir taksi, dan merasakan cari penumpang di lapangan.


Lebaran 2023: Organda DIY Prediksi Pengguna Bus Naik 25 Persen, Tarif juga Naik

31 Maret 2023

Suasana Terminal Giwangan Yogyakarta pada hari pertama penyekatan mudik lebaran, Kamis 6 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Lebaran 2023: Organda DIY Prediksi Pengguna Bus Naik 25 Persen, Tarif juga Naik

Pada libur Lebaran 2023, diprediksi sekitar 5,8 juta pemudik akan memasuki wilayah Yogyakarta.


Pembatasan Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Pelaku Transportasi Desak Kesiapan Sarana

15 Maret 2023

Petugas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menghalau bus-bus wisata luar daerah pada Minggu, 5 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pembatasan Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Pelaku Transportasi Desak Kesiapan Sarana

Pembatasan bus pariwisata masuk ke Kota Yogyakarta saat musim liburan akan diujicoba tahun ini memakai lahan 2,6 hektare di Terminal Giwangan u


Was-was Risiko Kecelakaan di Tengah Ledakan Mobilisasi saat Nataru

22 Desember 2022

Kendaraan terjebak macet di ruas Tol Dalam Kota, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. PT Jasa Marga (Persero) memprediksi puncak arus libur Natal 2020 di wilayah Jabodetebak akan terjadi pada Kamis, 24 Desember 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Was-was Risiko Kecelakaan di Tengah Ledakan Mobilisasi saat Nataru

Sebanyak 44,7 juta warga diperkirakan melakukan perjalanan saat libur Nataru.


Antisipasi Kecelakaan Bus Pariwisata, Organda Soroti Peran Makelar Transportasi

30 November 2022

Petugas kepolisian memeriksa sebuah bus yang mengalami kecelakaan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Hingga Ahad malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. ANTARA/Dewangga
Antisipasi Kecelakaan Bus Pariwisata, Organda Soroti Peran Makelar Transportasi

Ada beberapa hal yang disoroti terkait kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Imogiri ada Februari lalu.


Organda Minta Kemenhub Restui Tarif Bus AKAP Kelas Ekonomi Naik 40 Persen

7 September 2022

Penumpang memasuki bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad, 4 September 2022. PO Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengatakan harga tiket naik berkisar 15 hingga 20 persen akibat kenaikan harga BBM. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Organda Minta Kemenhub Restui Tarif Bus AKAP Kelas Ekonomi Naik 40 Persen

Organda menyatakan tarif batas bus AKAP tidak pernah direvisi sejak 2016.


Jokowi Naikkan Harga BBM, Organda DKI Naikkan Tarif Angkot

5 September 2022

Penumpang berada di dalam angkutan kota di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 4 September 2022. Sejumlah sopir angkutan kota di kawasan tersebut meminta kepada pemerintah untuk segera membuat regulasi penyesuaian tarif angkutan umum seiring kenaikan harga BBM. ANTARA/Aprillio Akbar
Jokowi Naikkan Harga BBM, Organda DKI Naikkan Tarif Angkot

Organda DKI telah menyiapkan kisaran kenaikan tarif angkot setelah Presiden Jokowi menaikkan harga BBM.


Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Pemudik membawa barang bawaanya setibanya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu, 8 Mei 2022. Ribuan pemudik dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP) sudah mulai berdatangan ke Jakarta melalui terminal Kampung Rambutan. Sementara itu, puncak arus balik di terminal tersebut diprediksi akan terjadi pada Sabtu 7 Mei hingga 8 Mei 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.