Implementasi program ini dapat memberikan benefit berupa potensi penghematan dari konversi HSD ke Gas sekitar Rp 3 triliun per tahun. Secara makro, program ini diharapkan dapat memberikan multiplier efek bagi pertumbuhan ekonomi khususnya sektor industri di 52 titik lokasi tersebut. Menurut dia, sebaran ke 52 titik lokasi ini berada di pelosok-pelosok yang memiliki kompleksitas distribusi.
"Kami akan membawa LNG dan membangun virtual pipeline, mini regasification, mini LNG plant, dan sebagainya. Jika berhasil, berarti hal ini merupakan suatu achievement luar biasa karena belum pernah dilakukan di tempat lain," kata Nicke.
Skema bisnis yang akan dilakukan ini adalah skema bisnis yang optimal dan efisien sesuai dengan operasional pembangkit listrik di masing-masing wilayah. Dia mengatakan, Pembangkit Listrik menjadi pemakai gas bumi yang cukup besar. Dengan kondisi ini, penyaluran pasokan gas untuk PLN termasuk program strategis. Bagaimanapun, kata dia, listrik dibutuhkan masyarakat maupun industri untuk produktivitas sehari-hari.
Nicke berharap optimalisasi portofolio LNG untuk gasifikasi pembangkit listrik PLN menjadi bagian dari upaya untuk mendorong peningkatan utilisasi gas bumi domestik demi efisiensi energi dan menekan defisit neraca perdagangan.
Ke depan dengan pertumbuhan energi yang terus meningkat, Nicke juga optimis Pertamina sebagai Holding Migas akan semakin agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi ke seluruh wilayah nusantara dan kehandalan pasokan gas yang semakin terjamin.
HENDARTYO HANGGI