TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group membatalkan 30 penerbangan per pekan ke Cina mulai 3 Februari 2020. Pembatalan penerbangan ini sesuai dengan surat edaran Kementerian Perhubungan yang memerintahkan operator maskapai untuk menutup rute ke dan dari Cina akibat meluasnya Virus Corona hingga waktu yang belum ditetapkan.
Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan pihaknya tengah menghitung dampak kerugian atas pembatalan ini. "Kami masih hitung potential loss-nya, kira-kira pembatalannya sampai kapan. Saat ini kami belum tahu angkanya," tuturnya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Daniel mengatakan, untuk menambal kemungkinan kerugian yang ditanggung perusahaan, maskapai akan melakukan evaluasi rute. Kemungkinan, pesawat-pesawat yang sebelumnya beroperasi mengangkut penumpang ke Cina akan dialihkan ke destinasi lain.
Ia menimbang, pesawat-pesawat itu akan didistribusikan untuk rute-rute dalam negeri yang memiliki potensi penumpang tinggi, seperti Bali. Kemungkinan lain, perusahaan bakal mengalihkannya ke rute-rute destinasi superprioritas untuk mendorong pertumbuhan pariwisata domestik.
"Kami akan dorong rute-rute yang eksisting di dalam negeri. Kami kan saat ini memiliki penerbangan ke 140 kota di Indonesia, jadi maksimalkan itu dulu," tuturnya.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan manajemen berpeluang membuka rute baru. Daniel memastikan kemungkinan itu akan dirapatkan bersama regulator, yakni Kementerian Perhubungan, dalam waktu dekat.
Kementerian Perhubungan sebelumnya telah mengambil kebijakan untuk menutup sementara penerbangan dari dan ke Cina. Kebijakan ini berlaku mulai 3 Februari hari pkl 00.00 WIB sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi mewabahnya Virus Corona. Di sisi lain, kebijakan itu sejalan dengan langkah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menaikkan status darurat Virus Corona di Cina.