TEMPO.CO, Semarang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono memberi batas waktu lima pompa air yang berfungsi menyedot air di Kali Sringin, Semarang, Jawa Tengah, beroperasi paling lambat akhir Januari 2020. Sebelumnya diketahui ada kendala di rumah pompa yakni dari lima hanya beroperasi satu.
"Makanya saya minta ganti semua dengan yang baru kelima pompanya," kata Basuki di Semarang, Ahad, 12 Januari 2020. Hal ini disampaikannya ketika meninjau Rumah Pompa Kali Sringin di Semarang.
Dari hitungannya, lima pompa air itu akan mampu menyedot 10.000 liter per detik air jika beroperasi maksimal. Adapun satu pompa yang beroperasi saat ini juga mengalami sedikit kendala yaitu sambungan pipanya ada yang bocor seal-nya.
Walhasil, mesin menyedot hawa yang pada akhirnya air yang disedot tidak optimal. "Rencananya Selasa lusa sudah akan terpasang pompa baru lagi. Sehingga ada dua pompa air yang beroperasi dan satu pompa lagi sedang dirakit," kata Basuki.
Lebih jauh Basuki menyatakan bakal terus mengawasi perbaikan dan pemasangan pompa air di Kali Sringin ini. Hal tersebut dilakukan karena pompa air ini sangat vital dalam menangani dan mengendalikan air rob dan banjir.
"Lima pompa air ini sangat penting dan harus beroperasi selama 24 jam. Kalau pompanya tidak sempurna beroperasinya maka penyedotan air terganggu. Apalagi Februari diprediksi turun hujan tinggi," kata Basuki.
Pompa air di Kali Sringin merupakan salah satu proyek pengendalian banjir dan rob Kota Semarang. Wilayah terdampak sekitar Rumah Pompa Kali Sringin ada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Genuk dengan 108.252 jiwa dan Kecamatan Gayamsari 10.433 jiwa.
Selain itu yang terdampak banjir dan rob lainnya di sekitar rumah Pompa Kali Sringin Semarang adalah fasilitas dan kawasan penting, seperti Terminal Terboyo, Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Kawasan Industri Terboyo, Padar Banjardowo, serta jalan nasional ruas Kaligawe-Genuk.
ANTARA