TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti memastikan pihaknya hingga kini, belum mengantongi nama calon Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Meski sejumlah nama kuat telah beredar, ia menyatakan belum menerima usulan secara resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Belum ada usulan nama," kata Polana saat dihubungi Tempo pada Ahad, 12 Januari 2020.
Penentuan Direktur Utama Garuda Indonesia rencananya akan diumumkan saat rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada 22 Januari 2020. Kementerian Perhubungan selaku regulator berkewenangan memberikan pertimbangan atas pengangkatan bos maskapai pelat merah itu.
Menurut Polana, penentuan direktur utama definitif juga mesti melalui persetujuan Kementerian Perhubungan untuk ditetapkan dalam Surat Izin Angkutan Udara atau SIAU. Prosedur pengangkatan bos perusahaan maskapai ini termaktub dalam Civil Aviation Safety Regulation atau CASR 121.59.
Ihwal pengangkatan posisi direktur lainnya, khususnya Direktur Teknik dan Layanan serta Direktur Operasional Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan memiliki wewenang lebih besar. Polana mengatakan dua direktur itu nantinya mesti melalui tes uji kelayakan dan kepatutan di Kementerian Perhubungan sebelum dikukuhkan.
Sebab, nantinya, setelah ditetapkan, Direktur Teknik dan Layanan serta Direktur Operasi akan menempati posisi sebagai key person yang tercatat di Kementerian Perhubungan. "Tes uji kelayakan bisa dilakukan setelah diusulkan resmi oleh pemegang saham maupun sebelumnya," ucap Polana.
Pada akhir pekan lalu, Erick Thohir mengakui telah mengantongi nama untuk mengisi sejumlah kursi lowong di jajaran direksi Garuda Indonesia. Tak terkecuali, posisi direktur utama. "Garuda Insya Allah direksinya sudah ada dan jajaran komisarisnya masih minggu depan," ujar Erick di kantornya, Jumat, 10 Januari.
Hingga saat ini, sejumlah nama calon Dirut Garuda Indonesia yang beredar berasal dari kalangan eksternal maupun internal Garuda Indonesia. Nama-nama itu di antaranya mantan Menteri ESDM, Ignasiuns Jonan; Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi; Direktur Komersial AP I Daan Achmad, hingga Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo.