Menurut Bank Dunia, pertumbuhan utang terbesar terjadi di Cina (setara dengan lebih dari US$20 triliun). Namun, Beijing sekaligus juga memberikan piutang besar bagi negara-negara berpenghasilan rendah.
Laporan itu juga memperingatkan bahwa gelombang utang saat ini bisa mengikuti pola historis dan berujung pada krisis keuangan di negara-negara berkambang terutama jika suku bunga melonjak atau jika ada goncangan global yang tiba-tiba.
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional telah mengeluarkan peringatan tentang pertumbuhan utang global selama bertahun-tahun, tetapi laporan terakhir lebih tajam. Karena itu lembaga tersebut meningkatkan intensitas seruannya bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah krisis utang.
Direktur Utama IMF Kristalina Georgieva mengatakan negara-negara berkembang terutama di Afrika perlu mencapai keseimbangan yang tepat antara pengembangan pembiayaan dan tingkat utang yang dapat dikelola. IMF melaporkan, total utang global naik menjadi US$188 triliun pada akhir 2018 atau setara dengan hampir 230 persen ekonomi dunia.
BISNIS