TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendampingi Presiden Jokowi blusukan di jalur perbatasan Indonesia dan Malaysia pada Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Hal itu terlihat melalui unggahan video pendek di Instagram pribadi milik Erick Thohir.
"Diajak Pak Presiden @Jokowi mengunjungi perbatasan Indonesia dan Malaysia naik motor. Saya dibonceng Danpaspampres, Bang Maruli," katanya melalui akun Instagram @erickthohir pada Kamis, 19 Desember 2019.
Dalam video tersebut terlihat Erick yang membonceng motor trail bersama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan menggunakan kemeja putih. Sedangkan Jokowi memimpin iring-iringan touring belasan roda dua dengan mengendarai motor berwarna hijau hasil modifikasi bengkel dalam negeri.
Rombongan pun melalui jalan yang sudah dikeraskan dengan batu kerikil serta melewati pemandangan bukit dan kawasan hutan terhampar luas di Kalimantan Utara.
Sebelum touring di Nunukan, Presiden Jokowi memulai kunjungan kerja ke Kalimantan Timur bersama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju meresmikan tol Balikpapan-Samarinda seksi Samboja-Samarinda sepanjang 58,47 kilometer.
Jokowi juga mengunjungi calon Ibu Kota RI baru di Kabupaten Penajam, Paser Utara, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Adapun sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang mendampingi Jokowi, selain Menteri BUMN Erick Thohir juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan 256 ribu hektare untuk provinsi baru di Kalimantan Timur.
Dari total luas provinsi baru yang 56 ribu hektare akan diperuntukkan bagi wilayah ibu kota yang tidak masuk dalam pemerintahan daerah otonomi tersebut.
Kawasan khusus ini akan diurus oleh city manager. Sedangkan sisa lahannya dicanangkan menjadi kawasan konservasi.
Menurut Jokowi, dsekitar 5.600 hektare akan dibangun klaster pemerintah. Ia berharap, pembangunan tersebut pararel dengan pembangunan klaster kesehatan, klaster pendidikan, klaster riset dan inovasi, serta financial center.
Ia juga menegaskan bahwa kawasan calon ibu kota bukan berada di hutan alam, melainkan hutan tanaman industri yang diambil alih oleh pemerintah dari perusahaan.
"Enggak, yang di sini enggak. Ini adalah kawasan hutan tanaman industri yang kita ambil dari perusahaan."