Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan selain Palapa Ring dan Satelit, masih ada tugas utama yang tidak kalah penting yakni membangun menara pemancar atau base tranceiver station (BTS). Tahun depan, pemerintah sudah mengalokasikan pembangunan 4 ribu menara BTS. “Solusinya mungkin penggunaan dana frekuensi, tapi masih dibicarakan dengan Kementerian Keuangan,” kata Anang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan duit negara sangat terbatas. Sebab selain kebutuhan infrastruktur ICT, gap kebutuhan infrastruktur dasar penting lainnya seperti sanitasi dan konektivitas dasar juga tak kalah mendesak. “Palapa ring ini murni KPBU, kami akan dorong untuk proyek lainnya,” kata Bambang di kantornya, kemarin.
Namun, dia tak menampik skema KPBU tak bisa cepat menciptakan transaksi terjalin. “Bangun infrastruktur masih asing bagi swasta kita,” kata Bambang. Pun dia menambahkan jika ada yang minat, kalangan swasta yang ikut sebagian besar memang yang terbiasa di satu sektor tertentu. Proyek satelit Satria 1 yang sudah dilelang diikuti oleh entitas yang satelit swasta bernama Pasifik Satelit Nusantara.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan memang agak sulit mencari investor di sektor infrastruktur. BKPM pun, kata Lembong, secara organik lebih terbiasa mengurusi penanaman modal di sektor industri. “Tapi justru itu yang akan kami benahi ke depannya,” kata Thomas.