Adapun riset dari bank terkemuka dunia yang berinduk usaha di Singapura itu memproyeksikan BI akan kembali memangkas sekali lagi suku bunga acuannya pada kuartal IV 2019 sebesar 0,25 persen menjadi lima persen.
Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penurunan sejumlah harga bahan makanan memicu terjadinya deflasi pada September 2019 yang sebesar 0,27 persen. "Deflasi terjadi karena penurunan harga bumbu-bumbuan serta daging ayam ras dan telur ayam ras," kata Kepala BPS Suhariyanto.
BPS mencatat harga cabai merah mengalami penurunan cukup tajam dalam periode ini dengan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,19 persen. Selain itu, harga bawang merah juga mengalami penurunan dengan memberikan andil 0,07 persen disusul daging ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen dan telur ayam ras 0,02 persen.
Dengan demikian, kelompok bahan makanan secara keseluruhan memberikan sumbangan terhadap deflasi sebesar 1,97 persen. Namun, kelompok pengeluaran lainnya masih menyumbang inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang 0,72 persen karena kenaikan harga emas perhiasan.
"Harga emas perhiasan yang sedang booming memberikan andil inflasi 0,04 persen. Kenaikan harga emas terjadi di 78 kota IHK, kenaikan tertinggi di Cirebon 10 persen dan Surakarta 9 persen," ujar Suhariyanto.
ANTARA