TEMPO.CO, Belitung - Sektor pariwisata di Kabupaten Belitung sempat terkena dampak mahalnya harga tiket pesawat beberapa waktu lalu. Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan ada penurunan jumlah penerbangan ke Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, Belitung.
Menurut dia, secara umum terjadi penurunan kunjungan wisatawan sekitar 60 persen ke Pulau Belitung dibanding periode sebelumnya. "Itu terjadi di awal Januari hingga Maret," kata Sahani di tengah lomba Belitung Geopark International Stand Up Paddle dan Kayak Marathon 2019, Ahad, 4 Agustus 2019.
Dampak lanjutannya, ucap bupati, angka hunian hotel dan tempat penginapan ikut menurun. Ia menyebut kamar-kamar hotel hanya terisi sekitar 30 persen saja.
Sahani berharap pemerintah pusat bisa membantu mengoptimalkan pariwisata Belitung, khususnya dalam hal penerbangan. Sebab tak hanya soal menjaga harga tiket tetap terjangkau, ucapnya, jumlah penerbangan ke Belitung pun perlu ditambah.
Pemerintah Kabupaten Belitung, lanjutnya, akan berupaya meningkatkan pembangunan tempat penginapan dan agenda-agenda pariwisata. Menurut Sahani, tahun ini akan ada tambahan empat hotel bintang empat.
Selain itu, ia akan mempertahankan sport tourism yang sudah berjalan dua tahun, yakni Belitung Stand Up Paddle dan Kayak Marathon. Sahani memperkirakan ada potensi kenaikan wisatawan yang datang ke Belitung dengan adanya sport tourism, yakni sekitar 50 persen. "Harapannya dengan ada acara itu bisa bertambah wisatawannya," kata dia.
Pemkab Belitung, sebut Sahani, tengah mengincar kenaikan wisatawan asing. Ia mengatakan saat ini jumlah wisatawan asing yang datang ke pulau yang akrab disapa Negeri Laskar Pelangi itu baru 35 persen dari total 400 ribu wisatawan setiap tahunnya. "Jadi masih didominasi domestik," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN