TEMPO.CO, MOSKWA — Forum Bisnis Indonesia-Rusia menyepakati 13 kerja sama ekonomi di bidang perdagangan dan investasi sebagai upaya untuk mepererat hubungan kedua negara. Dalam forum yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia di Moskwa tersebut, tercatat kerja sama dengan nilai tertinggi dicapai oleh PT Asia Starch International dan PT Dredolf Indonesia senilai US$1,10 miliar.
Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Asia Starch dan Dredolf diwujudkan dengan pembangunan pabrik tepung terintegrasi di Jawa Tengah, dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Investasi pembangunan pabrik tersebut mencapai US$1,10 miliar atau setara Rp15,62 triliun.
Selain itu, berlangsung perjanjian antara PT Mayora Indah dengan FT Service LLC bernilai US$2,5 juta. Kedua perusahaan sepakat untuk bekerja sama dalam perdagangan produk kopi dan permen. Menyusul, MoU antara PT Ritz Gallery dan Investstroy Co. Ltd. untuk perdagangan produk furnitur senilai US$2 juta.
Selain itu, terdapat 10 perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia dengan nilai yang belum disebutkan. (Lihat tabel).
Penandatanganan MoU disaksikan oleh sejumlah pejabat dari dua negara yakni Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Federasi Rusia Alexy V. Gruzdev.
Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi mengatakan, nilai perdagangan antara Rusia dengan Indonesia selama ini masih relatif kecil yakni US$2,6 juta. Dia mengharapkan ke depan hubungan kerja sama perdagangan antara kedua negara berlangsung lebih erat melalui 13 MoU tersebut. “Ada beberapa sektor usaha yang ditandatangani hari ini mulai dari furnitur, palm sugar, dan produk makanan lainnya,” katanya seperti dikutip Bisnis, Sabtu 3 Agustus 2019.
Vice President of Russia Chamber of Commerce and Industry Vladimir Dmitriev menyatakan bahwa kerja sama ekonomi antara Rusia dan Indonesia memiliki masa depan yang cerah. “Kami merasa bahwa hal ini [kemitraan] sangat cocok dengan Indonesia sebagai negara yang memiliki [pertumbuhan] ekonomi yang besar,” katanya. Dia menjelaskan, Rusia akan membangun kantor perwakilan di sejumlah negara di Asean agar pebisnis asal Rusia dapat makin efektif berinvestasi.
BISNIS