TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan sudah menyusun konsep desain dasar ibu kota baru dengan mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Konsep ibu kota baru itu, lanjut Basuki disusun untuk bisa menampung peralihan 1,5 juta penduduk.
BACA: Ibu Kota Pengganti Jakarta, Ada Tiga Kriteria Utama
Desain detail ibu kota negara yang baru itu sendiri baru akan dirumuskan setelah penetapan lokasi diumumkan. Saat ini ada empat kandidat wilayah yang bakal menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
Basuki menuturkan, kajian pemindahan ibu kota belum tuntas. Dia menyebut, analisis terkait kondisi sosial dan budaya diperlukan agar proses pemindahan ibu kota berjalan mulus. "Menerima 1,5 juta orang baru kan tidak gampang ya. Ini kan seperti transmigrasi saja, harus ada keterbukaan (untuk menerima orang baru)," kata dia di Jakarta, Jumat 10 Mei 2019.
Menurut Basuki, pihaknya juga melakukan studi literatur dalam penyusunan konsep desain pemindahan ibu kota baru ini. Beberapa yang menjadi rujukan antara lain Astana (Kazakhstan), Washington DC (Amerika Serikat), dan Canberra (Australia).