TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Financial Technology (Fintech) Indonesia, Aji Satria Sulaiman mengatakan lowongan kerja di industri financial dan techonology masih terbuka lebar. Menurut Aji, tiga ahli kini banyak dicari dan sangat penting bagi pertumbuhan industri fintech.
Baca: Info Loker, PT Kao Indonesia Buka Lowongan Kerja
"Pertama adalah mereka yang ahli dalam data science atau big data," kata Aji ditemui usai mengisi pelatihan kepada dosen-dosen dengan tema Integrating Financial Techology and Banking for Financial Inclusion and Stability di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 6 Agustus 2018.
Menurut Aji, ahli di bidang ini penting karena bertugas melakukan analisa lewat banyaknya data yang ada. Saat ini meski data-data telah sangat banyak, belum banyak dimanfaatkan secara otpimal untuk menciptakan produk baru.
Misalnya, data ini juga nantinya yang bakal digunakan untuk memprediksi perilaku ekonomi individu seperti pinjaman atau pemilihan kredit di industri fintech lending.
Kemudian lowongan kerja yang kedua adalah ahli di bidang user interface (UI) atau user experience (UX). Menurut Aji, mereka sangat dibutuhkan karena saat ini industri fintech sangat mengandalkan penggunaan teknologi berbasis aplikasi. Sehingga membuat pengguna merasa nyaman dengan aplikasi fintech yang dihasilkan berujung pada kenyamanan costumer atau pelanggan nanti.
Adapun lowongan kerja yang banyak dibutuhkan lainnya untuk ahli di bidang manajemen risiko khususnya manajemen risiko di sektor finansial dan perbankan. Sebab, saat ini dari berbagai macam fintech yang paling banyak berkembang salah satunya adalah fintech yang bergerak di bidang lending and borrowing atau pinjam meminjam dan pemberian kredit.
Baca: Lowongan Kerja: Emirates Membutuhkan Kru Kabin Asal Indonesia
"Tapi khusus yang ketiga sebenarnya Indonesia sudah punya, banyak kurikulumnya juga di institusi pendidikan. Pengalaman dan institusi yang mendukung ini juga sudah banyak," kata Aji.