Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor Ilegal Pukul Industri Rotan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Industri rotan nasional terancam kolaps karena kekurangan bahan baku. Hal ini disinyalir terjadi karena adanya ekspor ilegal besar-besaran."Tidak hanya industri pengolah rotan di Surabaya dan Cirebon yang kekurangan bahan baku, industri pemasok rotan di Sulawesi yang merupakan sentra produsen selama ini pun mengalami kesulitan. Jadi kemana rotan sebenarnya? Jangan-jangan hilang karena ekspor ilegal," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Sae Tanangga Karim kemarin di Jakarta.Pemerintah telah membatasi ekspor agar industri tidak lagi mengeluh kekurangan bahan baku. Tapi di lapangan, aturan--yang menyebutkan kuota 25 ribu ton untuk rotan asalan jenis taman sega irit, 16 ribu ton untuk rotan setengah jadi jenis taman sega irit, dan 36 ribu ton untuk rotan setengah jadi jenis non taman sega irit--diselewengkan.Dari laporan anggota asosiasi kepada Asmindo, menurut Tanangga, setiap minggu 200 kontainer bahan baku rotan berangkat dari Surabaya keluar negeri lewat jalur ilegal. Tiap kontainer berisi 13-15 ton rotan dengan bermacam jenis--antara yang boleh dengan yang tidak boleh diekspor.Walau begitu, menurut Tanangga, hingga kini belum ada keluhan dari pihak pembeli yang berujung pada pembatalan kontrak. "Pengusaha baru mulai berencana menjadwal ulang pengiriman barang. Tapi ke depan bisa saja ada pembatalan kontrak, karena buyer kan tidak mau tahu alasan produsen," tuturnya.Sementara pasar dunia saat ini terus bergerak mencari produk dengan harga murah dan kualitas yang dapat diterima. "Karena itu, kita harus bersaing dengan Cina yang kualitas tidak terlalu bagus tapi harganya supermurah, 30-40 persen lebih murah dari pada produk kita. Karena itu, kita sulit berkompetisi," papar Tanangga.Indonesia sampai hari ini masih menjadi pemasok utama rotan hingga 85 persen kebutuhan dunia, baru disusul Cina dan Vietnam. Tapi dengan adanya ekspor ilegal ini, selisih porsi pasokan bahan baku antara ketiga negara bakal makin ketat. "Dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa di bawah mereka, walaupun mereka tidak punya bahan baku tapi dapat dari ilegal," katanya kemudian.Industri rotan, Tanangga melanjutkan, sama seperti industri nasional lainnya yang juga terhambat pertumbuhan karena minimnya infrastruktur, kualitas tenaga kerja, tidak efisien, serta tingginya suku bunga. "Jadi sebetulnya, kita hanya punya kekuatan di bahan baku," tukasnya.Asosiasi berharap pemerintah segera menghentikan ekspor bahan baku rotan, baik yang mentah ataupun setengah jadi dari Sulawesi. Awal bulan depan pemerintah berencana memetakan kondisi rotan di daerah yang mengaku kekurangan bahan baku ini."Akan dilakukan fact finding dulu di Palu dan Ujung Pandang. Apakah benar pengusaha bahan baku juga kesulitan, tidak hanya pengusaha barang jadi," jelas Tanangga.Jika memang terjadi ekspor ilegal besar-besaran dari pulau itu, menurut dia, pemerintah akan menghentikan ekspor selama enam bulan. Enam bulan setelah aturan diterapkan, pemerintah dapat mempertimbangkan apakah keran ekspor dapat kembali dibuka.Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Diah Maulida membenarkan itu. Ia menyebutkan, pemerintah memang berwenang untuk mengevaluasi izin ekspor tiap tiga bulan sekali. Izin ekspor asal Kalimantan telah diberikan untuk periode Oktober hingga Desember 2007. "Sedangkan untuk Sulawesi menunggu hasil hasil rapat bersama seluruh produsen, dan pengguna rotan, di Palu pada bulan November," paparnya.Namun, dia juga meminta kalangan pengusaha untuk menyerap berbagai jenis bahan baku rotan lokal. "Tapi selama industri dalam negeri tidak bisa menyerap bahan baku, kenapa ekspor dilarang?" tutur Diah.RR ARIYANI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kerajinan Bahan Keras dan 4 Teknik Pembuatan yang Sering Digunakan

28 Februari 2022

Pekerja menunjukkan kerajinan perhiasan perak yang siap dijual di HS Silver, Kotagede, Yogyakarta, 21 November 2017. Hasil kerajinan perak menjadi pilihan utama bagi wisatawan untuk membeli suvenir. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Kerajinan Bahan Keras dan 4 Teknik Pembuatan yang Sering Digunakan

Kerajinan bahan keras bisa menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan menawarkan keuntungan yang menggiurkan.


Petani Simeulue Bicara Jernang: Harga Buah Tinggi, Bebas Hama Babi

11 Februari 2022

Petani memisahkan buah jernang yang dipanen di perkebunan Jabal Antara, Aceh Utara, Aceh, Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/rwa. ANTARA/Rahmad
Petani Simeulue Bicara Jernang: Harga Buah Tinggi, Bebas Hama Babi

Kalangan petani di Kabupaten Simeulue, Aceh, mulai membudidayakan tanaman jernang.


Helikopter Besi Bekas dari Jambi, Pembuatnya Lulusan SD

8 Juli 2021

Kendaraan mirip helikopter dari bahan besi bekas dan mesin sepeda motor matic buatan Usman Jali, 65 tahun, warga Jambi. FOTO: Antara
Helikopter Besi Bekas dari Jambi, Pembuatnya Lulusan SD

Sebelum memanfaatkan besi bekas, dia membuat helikopter dari rotan dan mesin gergaji. Katanya bisa digunakan sampai beberapa tahun.


Dilema Harga Rotan Naik dan Pesanan Keranjang Parsel Meningkat 15 Persen

28 April 2021

Lapak penjualan parsel Lebaran di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Mei 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Dilema Harga Rotan Naik dan Pesanan Keranjang Parsel Meningkat 15 Persen

Sejumlah perajin rotan di Kota Pekanbaru menyatakan permintaan keranjang parsel untuk Idul Fitri 1442 Hijriah meningkat


Tren Furniture 2020, Bahan Rotan Masih Favorit

13 Desember 2019

Furnitur dari rotan dan bahan alam lain dalam gaya desain interior bohemian (Sumber: thespruce.com)
Tren Furniture 2020, Bahan Rotan Masih Favorit

Kesadaran akan lingkungan membuat orang menghindari furniture dari logam dan plastik serta lebih memilih bahan alami seperti rotan atau bambu.


Perkebunan Rotan Kalimantan Tengah Terancam Sawit

12 Oktober 2019

Satgas Patroli Laut Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, dalam Operasi Jaring Wallacea 2 yang dikendalikan oleh Kantor Pusat DJBC berhasil menindak sebuah kapal bermuatan rotan yang akan diekspor ke Malaysia padai Selasa, 7 November 2017. (Dok. Bea Cukai)
Perkebunan Rotan Kalimantan Tengah Terancam Sawit

Besar kemungkinan lahan yang selama ini ditanami rotan berubah menjadi kebun kelapa sawit karena lebih menguntungkan.


Perluasan Ganjil Genap, Pelapak Rotan di Pramuka: Kami Bakal Rugi

8 Agustus 2019

Sejumlah kendaraan melaju di Jalan Gunung Sahari yang merupakan salah satu rute perluasan sistem ganjil-genap di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019.Kebijakan perluasan ganjil genap tersebut bakal mulai disosialisasikan dan diuji coba pada Kamis esok, 8 Agustus hingga 8 September 2019.TEMPO/Muhammad Hidayat
Perluasan Ganjil Genap, Pelapak Rotan di Pramuka: Kami Bakal Rugi

Seorang pedagang berharap DKI meninjau ulang kebijakan perluasan ganjil genap, mengingat di Jalan Pramuka banyak pertokoan dan kios rotan.


Jokowi Ingin Bentuk Bulog Khusus Rotan

5 April 2019

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, meninjau pusat kerajinan industri rotan rumahan di Desa Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, 5 April 2019. Tempo/Friski Riana
Jokowi Ingin Bentuk Bulog Khusus Rotan

Setelah menerima sejumlah keluhan dari para pengrajin di Cirebon, Jokowi pun memiliki usul untuk membentuk Bulog khusus rotan.


Feature, Pasang-Surut Rezeki Anyaman Rotan

8 September 2016

Pekerja membuat kursi rotan di kawasan Pramuka, Jakarta, 11 Januari 2016. Setiap tahun Indonesia menyuplai 80 persen kebutuhan rotan dunia. TEMPO/Tony Hartawan
Feature, Pasang-Surut Rezeki Anyaman Rotan

Dalam satu bulan, biasanya dia hanya mendapatkan satu pesanan untuk tikar.


Ini Tip Bikin Wadah Rotan Jadi Interior Kamar Tidur Anak

5 Mei 2015

Pengrajin rotan melapisi cat pernis pada bangku rotan di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memperkirakan pertumbuhan industri rotan dan kayu menurun. TEMPO/Subekti.
Ini Tip Bikin Wadah Rotan Jadi Interior Kamar Tidur Anak

Kerajinan rotan juga dapat tampil lucu dan menarik sebagai penunjang interior kamar tidur anak.