TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengecam maraknya gurauan soal ancaman bom, di sejumlah penerbangan, termasuk di maskapai Lion Air, yang terjadi dalam sebulan terakhir. Pernyataan Alvin tersebut usai terjadinya peristiwa terganggunya penerbangan Lion Air akibat gurauan salah satu penumpangnya yang mengaku membawa bom.
Melalui akun resrmi Twitter miliknya, Alvin mencuitkan peristiwa pernyataan palsu yang telah terjadi sebanyak sepuluh kali dalam bulan Mei 2018. Dalam cuitan itu, Alvin meminta Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk lebih memberi perhatian kepada kasus yang tengah marak tersebut.
Anggota Ombudsman RI itu mengecam Pemerintah yang tidak tuntas memproses para pelaku penyebar hoaks ancaman bom tersebut. “TDK 1 PUN DIPROSES sd PENGADILAN,” cuit Alvin seperti dilansir dari akun Twitter-nya pada Selasa, 29 Mei 2018.
Kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Alvin juga menyayangkan penegakkan hukum yang tidak membuat jera pelakunya.
“Ditangkap, Diperiksa, Minta maaf, Bikin pernyataan, Lalu dilepas. Selalu begitu. Nanti terulang lagi. Mau sampai kapan begini? @BudiKaryaS @kemenhub151 @djpu151 @jokowi @Pak_JK,” cuit Alvin.
Sebelumnya, penerbangan Lion Air bernomor JT687 rute Pontianak – Cengkareng kemarin ditunda karena seorang penumpang, Frantinus Nirigi, mengaku membawa bom. Di dalam pesawat tersebut, Nirigi bercanda dengan temannya bahwa dia membawa bom.
Ucapan Nirigi ini didengar penumpang lain, dan membuat mereka histeris. “Pramugari sudah berupaya menenangkan penumpang, tetapi kepanikan tidak dapat diatasi. Penumpang membuka pintu darurat di sayap pesawat,” kata kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Komisaris Besar Nanang Purnomo, 28 Mei 2018.
Pihak Lion Air pun memeriksa dugaan bom dalam pesawat tersebut. Namun, hasilnya tidak ditemukan barang bukti berupa bom atau benda lain yang mencurigakan di dalam pesawat beregistrasi PK-LOJ itu. Akibat kejadian itu, pihak Lion Air telah melaporkan Nirigi serta penumpang yang diduga membuka ke Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
Akibat candaan tersebut, sebanyak sebelas orang penumpang Lion Air yang mengalami luka-luka pun dibawa ke rumah sakit. Mereka adalah Fikri Musanip, Suwarni, Hin Djap, Purnama Sari, Rusli dan Iyan Wijaya. Korban lainnya yang luka-luka adalah Dadang, Bao Yi, Jafar Alqadri, Ferdi dan seorang anak lainnya.