TEMPO.CO, Tangerang - Pesawat Lion Air JT 120 rute Cengkareng-Tanjung Pandan mengalami keterlambatan terbang (delay) karena ada teror bom dari seorang penumpang. Pilot yang menerbangkan pesawat boeing 737-800NG beregistrasi PK-LJY yang melayani Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung (TJQ) itu menurunkan seluruh penumpang dan barang untuk dilakukan pemeriksaan ulang.
"Ancaman bom (bomb threat) dalam pesawat tersebut yang bersumber dari seorang penumpang wanita berinisial FW - bernomor kursi (seat)24C," ujar Corporate Commucation Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu 2 Mei 2018.
Baca juga: Diduga Berisi Bom, Polisi Usut Koper Mencurigakan di RS Siloam
FW, kata Danang, memberitahu ke salah satu awak kabin flight attendant jika adanya bom di pesawat. Selanjutnya, kata Danang, pimpinan awak kabin (FA1) berkoordinasi dengan seluruh kru yang bertugas guna menjalankan tindakan sesuai prosedur standar operasional (standard operation procedure).
"Dalam menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelanggan dan kru, pilot sebagai PIC memutuskan untuk menurunkan kembali dan dilakukan pengecekan ulang (screening) pada pesawat," katanya.
Sebanyak 166 penumpang dewasa, enam anak-anak dan dua bayi dan seluruh barang bawaan serta kargo diturunkan dan dilakukan screening ulang." Dengan kerjasama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan bandar udara (aviation security/ avsec) proses pemeriksaan diselesaikan secara tepat dan benar," kata Danang.
Akibat kejadian tersebut, Lion Air JT 120 terlambat terbang (delay) 120 menit, dari waktu berangkat pukul 09.25 WIB. Lion Air telah, kata Danang, menerbangkan dengan jadwal keberangkatan terbaru menuju Tanjung Pandan pada 11.15 WIB.
Sementara, FW hingga saat ini masih dalam penyelidikan dan Lion Air telah menyerahkan ke avsec bandar udara beserta pihak berwenang guna menjalani proses lebih lanjut.
Masalah teror bom ini, menurut Danang, berpotensi menyebabkan delay Lion Air pada rute Tanjung Pandan ke Cengkareng dan Cengkareng menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kep. Riau (BTH) pergi pulang (PP).