TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan membuka kembali penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018. Nantinya, akan ada jalur khusus bagi lulusan penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Ini sedang dirumuskan," ujar Menteri PAN-RB Asman Abnur di Jakarta, Kamis, 28 Desember.
Asman mengatakan nantinya lulusan LPDP pada penerimaan CPNS 2018 akan diberikan jalan khusus untuk yang berprestasi. Sebab, beberapa lembaga memang sedang membutuhkan itu. "Baik di BPPT, Batan, termasuk di Dikti yang butuh dosen-dosen tamatan luar negeri. Jadi kami berharap dengan itu nanti akan dapat kualitas yang baik," katanya.
Baca: Ini Bocoran Seleksi CPNS 2018 dari Kemenpan RB
Tahun 2018 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pensiun berjumlah sekitar 220 ribu orang. Asman berujar penerimaan CPNS nantinya berjumlah minimal 50 persen dari jumlah pegawai yang akan pensiun. "Sesuai dengan kesepakatan minimum 50 persennya berarti 110 ribu, tergantung nanti kemampuan keuangan," katanya.
Saat ini, Asman menyebutkan. usulan dari daerah dan kementerian untuk kebutuhan ASN telah diterima oleh Kemenpan RB. Atas hal itu, kata dia, untuk formasi CPNS 2018 akan bisa diumumkan pada awal tahun depan. "Insya Allah Januari sudah mulai kami umumkan," ucapnya.
Asman menjelaskan setelah ditentukan formasinya, KemenPAN RB akan menyeleksi kemampuan daerah atas formasi tersebut. Khususnya, kata dia, untuk belanja pegawai. "Belanja pegawainya tidak boleh lebih dari 50 persen, kalau belanja lebih dari itu tidak akan kami berikan," tuturnya.
Usulan dari daerah, menurut Asman, akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan pendidikan. Kemudian, kata dia, juga akan diperuntukkan pegawai-pegawai yang menunjang pembangunan di daerah masing-masing. "Misalnya infrastruktur, jadi ada sarjana teknik, sarjana arsitektur, kemudian bidang pertanian juga."
Di sisi lain, Asman berharap dengan dengan sistem penerimaan CPNS 2018 yang profesional seperti ini akan ada perubahan yang lebih baik ke depan. Sebab, dia menginginkan ASN ke depan tidak kalah dengan pegawai korporasi seperti perusahaan profesional dan perusahaan maju lainnya. "Mulai dari rekrutmennya, pendidikannya, pelatihannya, serta sistem penempatan jabatan pimpinan tingginya," ujarnya.