TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara punya keinginan agar seluruh acara televisi menampilkan bahasa isyarat. Dia mengatakan akan mendorong kebijakan penggunaan bahasa isyarat di televisi dalam revisi Undang-Undang Penyiaran.
“Saya akan pastikan kewajiban penggunaan bahasa isyarat lebih ditegaskan lagi dalam revisi UU Penyiaran,” kata dia dalam acara Jambore Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Remaja dan Dewasa dengan Disabilitas Taun 2017 di Jakarta, Ahad, 19 November 2017.
Simak: Menteri Rudiantara Diminta Ubah Sistem TV Digital
Rudiantara mengatakan ingin ada kewajiban penyiaran untuk menggunakan bahasa isyarat terutama dalam acara berita. Rudiantara mengapresiasi sejumlah stasiun televisi yang telah menyediakan bahasa isyarat dalam siaran beritanya.
Ke depannya, Rudiantara juga punya keinginan agar bahasa isyarat digunakan dalam acara-acara hiburan televisi. “Yang pertama itu berita. Tapi ada keinginan agar dalam acara hiburan terdapat running teks (teks berjalan),” kata dia.
Dia juga mendorong agar stasiun televisi menyediakan saluran komunikasi alternatif bagi penyandang disabilitas, misalnya berupa running text atau teks berjalan. Namun Rudiantara mengaku masih mengkaji implikasi penggunaan teks berjalan pada ongkos produksi televisi. Jika secara ongkos produksi tak banyak berpengaruh, maka dia ingin agar semua televisi menyediakan fitur tersebut. “Kalau ongkos produksi ternyata tidak signifikan, semua televisi harus membuat hal yang sama,” kata dia.
Rudiantara bercerita mendapat dorongan dari dua kawannya yaitu anak bungsu pasangan selebriti Dewi Yull dan Ray Sahetapy, Surya Sahetapy serta dari Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia kota Solo Aprilian Bima Purnanta untuk menerapkan kebijakan penggunaan bahasa isyarat di televisi.
Rudiantara berharap melalui kebijakan bahasa isyarat ini, para penyandang disabilitas juga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang kebanyakan. “Ada dua puluh juta orang difabel. Ada yang tuna grahita, tuna daksa, tuna rungu, macam-macam. Saya ingin mereka bisa menikmati Indonesia seperti orang-orang lain di Indonesia,” ujar dia.
ROSSENO AJI NUGROHO