TEMPO.CO, Jakarta - Divisi ponsel Samsung Indonesia mencatat kenaikan penjualan lebih dari 5 persen pada periode Januari-Agustus 2017 yang disokong oleh produk Galaxy J2 Prime.
Lee Kang Hyun, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN/Samsung) menyampaikan jika pertumbuhan divisi ponsel Samsung terus bertumbuh positif sampai dengan Oktober ini, terutama di segmen ponsel pintar dengan produk andalan seperti varian Galaxy J.
Varian Galaxy J tercipta sebagai ponsel pintar yang fokus mengincar segmen menengah ke bawah dengan harga yang kompetitif.
Baca: Samsung Garap Terminal Gas PLTGU Jawa 1
Menurutnya, Samsung Galaxy J seperti J2 Prime, J3, J5 dan J7 dipersiapkan bagi anak muda aktif yang membutuhkan ponsel pintar yang mendukung semua aktivitas sehari-hari.
Selain itu, beberapa faktor lain, yakni harga yang terjangkau, teknologi terbaru, dan desain, menjadi pemikat utama Galaxy varian J.
"Pada dasarnya semua tipe mengalami kenaikan, tetapi Samsung Galaxy J2 Prime laku seperti kacang goreng. Menurut catatan kami, volume penjualan Samsung Galaxy J2 prime menjadi yang terbanyak dari semua produk smartphone," kata Lee pada Senin, 30 Oktober 2017.
Samsung Galaxy J2 prime ditawarkan dengan harga sekitar Rp 1,4 juta–Rp 1,6 juta per unit. Dilengkapi layar selebar 5 inch, konektivitas jaringan yang menjangkau 4G, dan sistem operasi android tipe Marshmallow.
Selain itu, Samsung Galaxy J2 Prime memiliki RAM seluas 1,5 gigabyte serta penyimpanan internal sebesar 8 gigabyte, serta kamera depan dan belakang masing-masing 8 megapiksel.
Adapun penjualan divisi mobile phone Samsung Indonesia pada kuartal II/2017 tercatat lebih baik dibandingkan dengan triwulan pertama tahun ini. Kenaikan pada kuartal II/2017 disokong oleh momen Lebaran yang membuat konsumen lebih konsumtif.