Clinton Dukung IMF, Menekan Soeharto Untuk Tidak Mengubah Kebijakan Moneter

Reporter

Editor

Selasa, 12 Agustus 2003 15:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pucuk pimpinan Dana Moneter Internasional mengancam akan membatalkan talangan bantuannya ke Indonesia karena silang pendapat dalam penanganan krisis ekonomi di Indonesia. Ancaman tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif IMF, Michael Camdessus, dalam surat pribadinya tertanggal 11 Pebruari, yang dikirimkannya kepada Presiden Soeharto.

Ancaman ini tampaknya perlu dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia. Presiden Bill Clinton menyatakan kepada Presiden Soeharto dalam teleponnya hari Jumat malam (Sabtu siang waktu Indonesia, 14/2), bahwa dia mendukung IMF dalam sengketa antara lembaga internasional tersebut dengan pemerintah Indonesia. Sikap kedua pejabat penting internasional itu menyebabkan meningkatnya keraguan prospek bantuan internasional dalam mengatasi krisis di Indonesia ini.

Konfrontasi antara Presiden Soeharto dengan pihak yang seharusnya akan menjadi dewa penyelamatnya itu terjadi ketika situasi krisis di Indonesia kian memuncak, baik dalam ekonomi maupun politik. Rupiah yang telah berhasil membaik nilainya, anjlok lagi hingga 24 persen terhadap dollar AS. Dan Indonesia juga kian menderita dan sengsara akibat kian menyebar luasnya kerusuhan di berbagai daerah. Ribuan perusuh di berbagai kota menjarahi dan membakar toko-toko. Kerusuhan itu merebak akibat melonjaknya harga-harga sembilan bahan pokok (sembako), terutama harga bahan pangan.

Surat dari Camdessus tersebut merupakan respon atas rencana Presiden Soeharto untuk mengubah sistem moneter Indonesia secara radikal, yaitu dengan mengadopsi Sistem Dewan Mata Uang (CBS) a la Hong Kong. Dengan sistem baru itu, nilai rupiah akan dipatok terhadap dollar AS, dan pemerintah Indonesia akan melepaskan kontrol atas suku bunga.

Staf IMF, yang didukung oleh para pejabat Departemen Perdagangan AS dan para pejabat ekonomi negara-negara besar lainnya, yakin bahwa Indonesia pada saat ini belum saatnya menerapkan sistem pematokan nilai tukar ini. Camdessus menuliskan dalam suratnya bahwa jika Jakarta mengimplementasikan tindakannya segera, dia akan mendesak badan yang beranggota 182 negara ini, menunda bantuannya sebesar 43 dollar AS.

Kebingungan atas isu mata uang yang tampak misterius itu mengancam akan menjatuhkan Indonesia, yang memungkinkan akan membawa dampak bagi para tetangga juga. Menurut para pengamat ekonomi, mereka akan bersama-sama kembali terjatuh dalam krisis finansial yang lebih dalam lagi. Bursa saham dan pasar mata uang Indonesia dan beberapa negara Asia yang terkena krisis lainnya, termasuk Korea Selatan, Thailand, Malaysia, sebenarnya telah pulih pada pekan-pekan terakhir ini. Gerak stabil itu meningkatkan harapan modal-modal finansial dan para pejabat bahwa problem finansial di kawasan Asia yang sangat buruk mungkin telah terlampaui, menyusul adanya komitmen lebih dari 100 milyar dollar AS dari IMF, Bank Dunia dan negara-negara kaya lainnya.

Tetapi harapan tinggal harapan. Indonesia, negara terpadat penduduknya keempat di dunia, kembali menjadi sorotan oleh para pengamat dan pejabat negara lain. Mereka menyatakan bahwa tampaknya negara ini akan kembali menjerembabkan lagi kawasan di sekelilingnya ke dalam krisis. Rupiah masih tetap anjlok, dan menyebabkan impor menjadi sangat mahal. Sehingga banyak perusahaan manufaktur yang tidak mampu mengimpor bahan-bahan material yang mereka butuhkan.

Di Indonesia, krisis terus meningkat dan kerusuhan terus merebak pada pekan-pekan terakhir ini. Ketakutan terus meningkat bahwa negara ini akan kian terjatuh dalam kerusuhan-kerusuhan sosial dan serangan kelompok Muslim terhadap minoritas etnik Cina. Gubernur Bank Indonesia, Soedradjat Djiawandono pun memperingatkan bahwa permasalahan Indonesia ini bisa segera meluas. Ia mengatakan pada Jumat lalu bahwa efek menular akan menyebar dengan sangat cepat, bahkan ke negara-negara yang konsisten mempertahankan kebijakan ekonominya. Rupiah terus melorot hingga 9.600 per dollar AS dari 7.300 pada hari Jumat. Keanjlokan nilai rupiah itu melejit dibandingkan dengan penurunan nilai mata uang negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Kejatuhan nilai rupiah dilaporkan terus terjadi setelah silang pendapat masalah CBS antara Soeharto dan IMF kian intensif. Akibat konfrontasi ini membuat banyak pihak khawatir bahwa Indonesia akan kehilangan dukungan internasional, yang sangat diperlukan untuk memulihkan kepercayaan investor. Soeharto tampak jelas memilih CBS yang dipresentasikan oleh seorang profesor dari Johns Hopkins University, Steve H. Hanke. Tampaknya, dia berketatapan untuk mempegging nilai tukar rupiah sekitar 5.000 per dollar AS.

Dengan sistem CBS, penguasa moneter suatu negara menjamin stabilitas nilai tukar di atas semua tujuan ekonomi lain, termasuk pertumbuhan ekonomi, kredit murah dan masalah angkatan kerja. Mereka menyimpan cadangan dollar yang besar, sehingga mampu untuk ditukarkan dengan mata uang lokal pada nilai tukar yang telah ditentukan. Mereka juga berjanji tidak akan mencetak uang lagi tanpa menambah cadangan dollar mereka.

Negara yang paling sukses menerapkan CBS adalah Argentina. Namun Argentina harus membayar mahal dengan melonjaknya inflasi setelah menerapkan CBS pada tahun 1991. Rejim Buenos Aires harus menderita dalam kurun waktu tertentu karena sangat tingginya suku bunga dan resesi, hanya untuk mempertahankan nilai tukar yang telah dipatok, satu peso per dollar.

Sementara itu di sisi lain, Hanke mengecam pemerintahan Clinton dan IMF karena mencoba men-torpedo idenya tentang CBS bagi Indonesia. Dia mencatat bahwa rupiah telah menguat pada awal pekan ini setelah ada berita kemungkinan diterapkannya CBS. "Kami benar-benar bingung mengapa pemerintahan Clinton dan IMF tampaknya sangat ingin mendestabilisasi mata uang dan negara ini," ujar Hanke. "Semua mata uang lainnya di kawasan ini terus naik turun, bersama dengan rupiah. Jadi, mereka (pemerintah AS dan IMF) merusak stabilisasi keseluruhan kawasan ini. Jika dewan mata uang ini tidak berjalan, kami akan benar-benar meleleh."

Tetapi di Washington, IMF mengeluarkan kritik paling tajamnya atas rencana diterapkannya CBS oleh Jakarta. Prabhakar Narvekar, utusan khusus IMF untuk Jakarta, bertemu dengan Soeharto, dalam rangka membujuknya untuk membatalkan penerapan CBS. Selain itu, dalam sebuah pidatonya, Camdessus mengatakan bahwa dia mempunyai pendapat yang kuat bahwa belum saatnya bagi Indonesia untuk melakukan pegging mata uangnya. Karena, menurutnya, sejumlah syarat yang harus dipenuhi belum bisa diatasi oleh Indonesia. Menurut Camdessus, Jakarta terlebih dahulu harus mendapatkan cadangan dollar dan memperkuat sistem perbankan yang ambruk. Jika Indonesia mematok nilai tukarnya tanpa mencadangkan dollar yang lebih, itu justru akan mengundang spekulan untuk menyerang rupiah. Dan bank-bank di Indonesia akan kolaps kalau penguasa menyerah dan memutuskan untuk mencetak uang.

Camdessus dan Deputi Menteri Perdagangan AS Lawrence H. Summers menolak untuk menjawab pertanyaan reporter tentang apakah IMF akan menghapus dana bantuannya ke Indonesia. Namun bagaimanapun juga, dalam suratnya kepada Presiden Soeharto Camdessus mengatakan, "Dalam keadaan seperti sekarang ini ....jika usulan dewan mata uang diambil, kami tidak akan mampu merekomendasikan kepada IMF untuk melanjutkan program-program yang sedang berjalan karena resiko terhadap ekonomi Indonesia. Ini hanya akan menjadi perkembangan yang sangat tidak menguntungkan, bahkan akan memperkecil basis cadangan untuk dewan mata uang dan lebih jauh akan menegaskan bahwa hal itu merupakan kesempatan yang sangat kecil harapan akan keberhasilannya."

Camdessus mengatakan bahwa IMF mungkin lebih suka penggunaan sistem dewan mata uang untuk Indonesia, jika kondisinya memang memungkinkan. Dan Hanke pun menjawab bahwa menurutnya, Indonesia telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk penerapan CBS. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak yakin Soeharto akan menyerah atas tekanan IMF.

Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

1 menit lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

19 menit lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

20 menit lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

20 menit lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

25 menit lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

39 menit lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

39 menit lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

50 menit lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya