Lumpur Lapindo Jatuhkan Indeks Kepercayaan Konsumen

Reporter

Editor

Minggu, 1 April 2007 08:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo menjatuhkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Maret di Jawa Timur sebesar 11,4 persen menjadi 75,3. Genangan lumpur panas mengganggu distribusi barang dan transportasi di provinsi itu. Jalan tol yang sebelumnya sibuk, kini tak lagi dapat digunakan. Demikian hasil survei yang dilakukan Danareksa Research Institute (DRI) Maret untuk April 2007. Direktur DRI Purbaya Yudhie Sadewa menuturkan, konsumen di Jawa Timur memiliki alasan yang tepat untuk merasa pesimis. "Selain kehilangan rumah, masyarakat juga kehilangan pekerjaan akibat tutupnya pabrik di sekitar lokasi lumpur," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.Selain Jawa Timur, kepercayaan konsumen juga anjlok signifikan di Sumatera Utara, sebesar 11,8 persen menjadi 67,3. Secara menyeluruh, menurut Purbaya, IKK turun sebesar 2 persen menjadi 81,1. Pada Februari lalu, indeks masih berada di titik 82,7. Dua komponen IKK turun yakni Indeks Situasi Sekarang turun 1,9 persen menjadi 60,2, dan Indeks Ekspektasi jatuh 2 persen dari 98,8 ke 96,8. "Ini posisi terendah sejak Februari 2006," kata Purbaya. Empat bulan terakhir, IKK terus menurun 10 poin. Menurut dia, kepercayaan konsumen melemah karena melonjaknya harga beras serta bencana banjir di Jakarta, Februari lalu, sangat membebani konsumen. "Naiknya harga beras mendorong tekanan inflasi dan mengurangi daya beli," ujarnya. Dampaknya, kata dia, bisa mengancam pemulihan ekonomi. DRI sebelumnya tak kuatir dengan penurunan IKK. Purbaya menilai, penurunan kepercayaan sejak Desember 2006 terjadi akibat musim paceklik dan penghujan yang membawa banjir ke beberapa daerah. Setelah musim berlalu, biasanya akhir Februari, indeks akan pulih. Tapi, keterlambatan panen akibat mundurnya musim tanam ternyata menyebabkan harga beras masih tinggi. "Utamanya dua pekan pertama Maret," katanya. Tingginya harga pangan, dia melanjutkan, mendorong konsumen untuk berjaga-jaga. Akibatnya, belanja konsumen turun, dan diperkirakan berlanjut hingga beberapa bulan mendatang. Untungnya, turunnya suku bunga dan ekspektasi suku bunga kredit akan terus turun, bisa menjadi faktor penyelamat. Proporsi konsumen yang berencana membeli barang tahan lama naik dari 24 persen pada Februari menjadi 26,6 persen pada Maret. "Ini posisi tertinggi dalam satu tahun terakhir," kata Purbaya. Dia menyarankan, pemerintah disarankan mengambil langkah untuk menstabilkan harga, agar mengurangi perilaku berjaga-jaga konsumen. Harga yang terkendali, menurut dia, membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga ke tingkat yang lebih rendah. IBNU RUSYDI

Berita terkait

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

5 November 2019

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

BPS merilis angka Indeks Tendensi Bisnis pada kuartal III 2019 sebesar 105,33 menurun dari kuartal II 2019 sebesar 108,81.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

6 Februari 2017

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi di 23 provinsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kota Pontianak Juara Pertama Tata Kelola Ekonomi Daerah

31 Januari 2017

Kota Pontianak Juara Pertama Tata Kelola Ekonomi Daerah

Kota Pontianak di peringkat teratas, sedangkan Kota Medan berada di peringkat terendah dari 32 ibu kota provinsi yang disurvei KPPOD.

Baca Selengkapnya

Bos-bos Perusahaan AS Optimistis Kepemimpinan Donald Trump

21 Januari 2017

Bos-bos Perusahaan AS Optimistis Kepemimpinan Donald Trump

Belasan bos-bos dari perusahaan dalam daftar S&P 500 optimistis atas dampak rencana pemangkasan pajak, dan belanja infrastruktur oleh Trump.

Baca Selengkapnya

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat, Ini Angkanya

3 Februari 2016

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat, Ini Angkanya

Bank Indonesia melaporkan optimisme konsumen semakin menguat pada Januari 2016.

Baca Selengkapnya

Suryamin Sebut Pebisnis Lebih Optimistis di Kuartal II/2015

5 Agustus 2015

Suryamin Sebut Pebisnis Lebih Optimistis di Kuartal II/2015

"Para pelaku bisnis lebih optimistis pada kuartal II/2015 terlihat dari indeks yang sebesar 105,46," ujar Suryamin di Kantor BPS.

Baca Selengkapnya

Survei: Bisnis Berbasis Gender Mengekang Pertumbuhan Ekonomi  

22 Juli 2015

Survei: Bisnis Berbasis Gender Mengekang Pertumbuhan Ekonomi  

Survei Global Women Entrepreneur Leaders Scorecard dilakukan di 31 negara.

Baca Selengkapnya

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat Sebesar 5,4 poin

4 Juni 2015

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat Sebesar 5,4 poin

Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada bulan Mei 2015 menguat.

Baca Selengkapnya

Indeks Demokrasi Bukan Faktor Utama Investasi

4 Juli 2014

Indeks Demokrasi Bukan Faktor Utama Investasi

Ada juga negara yang tingkat demokrasinya rendah seperti di Singapura, namun perekonomiannya bagus.

Baca Selengkapnya

Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis  

6 Mei 2014

Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis  

"Investor itu kalau perlu dijemput dengan baik. Jangan dihadang dengan peraturan-peraturan begini," katanya.


Baca Selengkapnya