Tender Alat Deteksi Flu Burung Tidak Batal

Reporter

Editor

Senin, 26 Februari 2007 03:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Musny Suatmodjo membantah jika disebutkan bahwa tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung dibatalkan.Dia menegaskan tender sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan prosesnya dikawal Inspektur Jenderal Departemen Pertanian. "Jadi tidak mungkin dibatalkan. Salah itu berita Tempo," ujarnya kepada koran ini di Jakarta kemarin.Musny menanggapi berita yang ditulis Koran Tempo pada Februari 21, yang menyebutkan Inspektur Jenderal Departemen Pertanian memberikan rekomendasi kepada Menteri Pertanian agar membatalkan tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung. Sebab, diduga ada indikasi tender itu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.Musny memastikan tender sudah berjalan. Dia juga mengaku telah memeriksa keberadaan alat pendeteksi itu berdasarkan laporan PT Bio Farma (Persero), pemenang tender rapid test kit, dan unit pelayanan teknis (UPT).Dari hasil pemeriksaan itu, kata dia, Bio Farma sudah mengirimkan alat pendeteksi ke enam UPT, yakni UPT Wates untuk wilayah Jawa, UPT Banjar Baru untuk wilayah Kalimantan, UPT Bali untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, UPT Medan untuk wilayah Sumatera, UPT Lampung, serta UPT Bukit Tinggi.Menurut Musny, alat pendeteksi juga sudah didistribusikan Bio Farma sesuai dengan jumlah yang ditentukan dalam kontrak. Kesesuaian jumlah itu pun, dia menambahkan, sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan. Namun, dia mengaku tidak tahu secara terperinci berapa jumlah alat deteksi cepat yang diterima masing-masing UPT.Direktur Pemasaran Bio Farma Sarimuddin Sulaeman menolak diwawancarai perihal pembatalan tender tersebut. Dia juga mengatakan tidak perlu memberikan konfirmasi berita tersebut. "Buat apa cross check," katanya saat dihubungi Tempo kemarin.Sebelumnya, dia mengatakan tidak tahu adanya rekomendasi yang meminta tender pengadaan alat pendeteksi cepat dibatalkan. Menurut dia, Bio Farma bahkan sudah menyelesaikan pengadaan rapid test kit tersebut sesuai dengan kontrak. Dia juga memastikan pengiriman alat tersebut ke berbagai daerah sudah dilaksanakan sesuai dengan kontrak. "Setahu saya, tidak ada masalah," kata dia (Tempo, Februari 21).Menjelang akhir Januari 2007, tersiar kabar alat pendeteksi cepat virus flu burung tidak dijumpai di sejumlah daerah. Padahal alat ini seharusnya sudah dipasok Bio Farma selaku pemenang tender tahun lalu.Beredar informasi pula Banten dan Jawa Barat belum menggunakan rapid test kit bermerek Rockeby milik Bio Farma. Pejabat Dinas Peternakan di Banten dan Jawa Barat mengaku belum menggunakan rapid test dari Bio Farma. Mereka masih dikirimi rapid test kit bermerek Anigen--milik PT Indofarma Tbk., pemenang tender 2005. Padahal, berdasarkan catatan koran ini, Rockeby seharusnya sudah sampai di seluruh provinsi paling lambat akhir tahun lalu. Sebab, Bio Farma telah ditetapkan menjadi pemenang tender alat itu pada 3 Oktober 2006. l Budi Saiful Haris

Berita terkait

Bantah Disebut Boros Beli Rapid Test, Dinkes DKI: Harga Beli Sesuai Kondisi 2020

6 Agustus 2021

Bantah Disebut Boros Beli Rapid Test, Dinkes DKI: Harga Beli Sesuai Kondisi 2020

Dari kerja sama dengan dua perusahaan penyedia Rapid Test ini, BPK DKI menemukan ada selisih harga Rp 1,19 miliar.

Baca Selengkapnya

Pemborosan Masker N95 dan Rapid Test Rp 7 Miliar, Fraksi PSI: Harus Dievaluasi

6 Agustus 2021

Pemborosan Masker N95 dan Rapid Test Rp 7 Miliar, Fraksi PSI: Harus Dievaluasi

BPK DKI Jakarta mendapati adanya pemborosan anggaran Rp 7 miliar untuk pembelian masker N95 dan alat rapid test yang dinilai kemahalan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Kembangkan Alat Tes Covid-19 Lewat Sampel Air Liur

5 Maret 2021

Malaysia Kembangkan Alat Tes Covid-19 Lewat Sampel Air Liur

Kelebihan kit adalah 100 persen buatan Malaysia yang aman dari potensi penularan disebabkan campuran sampel dengan buffer penonaktifan virus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pusat Minta Puskesmas Perluas Swab Antigen, Yogyakarta Tagih SDM

10 Februari 2021

Pusat Minta Puskesmas Perluas Swab Antigen, Yogyakarta Tagih SDM

Untuk tracing dengan swab antigen, kebutuhan pokok yang diperlukan adalah bahan rapid test kit dan sumber daya manusia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beli dan Bagikan 3.000 Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Unpad

9 Desember 2020

Pemerintah Beli dan Bagikan 3.000 Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Unpad

Kemenristek membagikan 27 produk inovasi hasil Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 ke 15 kota dan kabupaten di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bekasi Habiskan 48.000 Rapid Test Kit, Ini Kata Rahmat Effendi

19 Juli 2020

Bekasi Habiskan 48.000 Rapid Test Kit, Ini Kata Rahmat Effendi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah daerah telah menghabiskan hingga 48 ribu alat rapid test.

Baca Selengkapnya

Harga Rapid Test Kit Akan Diatur, Ini Kata Pedagang Pasar Pramuka

9 Juli 2020

Harga Rapid Test Kit Akan Diatur, Ini Kata Pedagang Pasar Pramuka

Pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan penetapan harga rapid test kit.

Baca Selengkapnya

Akurasi Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Indonesia Sampai 80 Persen

21 Mei 2020

Akurasi Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Indonesia Sampai 80 Persen

Sebanyak 10 ribu rapid test kit atau alat uji cepat penyakit Covid-19 telah diproduksi sendiri di Indonesia dan kini uji validasi.

Baca Selengkapnya

Produksi Massal 10.000 Rapid Test Kit Dimulai Paling Lambat 8 Mei

4 Mei 2020

Produksi Massal 10.000 Rapid Test Kit Dimulai Paling Lambat 8 Mei

Sebanyak 10.000 rapid test kit itu merupakan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT) untuk mendeteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis.

Baca Selengkapnya

Menristek: Produksi Massal PCR, Rapid Test, Ventilator Mulai Mei

24 April 2020

Menristek: Produksi Massal PCR, Rapid Test, Ventilator Mulai Mei

PCR yang dikembangkan diharapkan bisa mengurangi ketergantungan reagen dari luar. Sekarang sudah dalam tahap uji coba.

Baca Selengkapnya