Sinyal HP Kecil Akibat Migrasi TV Digital Lambat? Ini Kata BRTI

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 18:33 WIB

Tempo/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Agung Harsoyo membantah anggapan bahwa dua tahun ke depan sinyal HP makin kecil sehingga masyarakat Indonesia tidak bakal bisa menelpon, chatting, hingga berselancar di internet apabila migrasi dari televisi analog ke digital tidak kunjung terlaksana. "Informasinya kacau," kata dia kepada Tempo, Kamis, 14 September 2017.

Baca juga: Dua Tahun lagi, Sinyal HP Kian Sulit Didapat

Menurut dia, aktivitas itu masih bisa dilakukan, hanya saja akan sedikit terganggu lantaran harus berebut jaringan dengan pengguna internet yang jumlahnya terus membengkak setiap waktu. Memang, dia mengakui adanya migrasi ke televisi digital akan membuat penggunaan spektrum menjadi lebih efisien.

Dia menjelaskan itu kaitannya dengan kebutuhan bandwith antara televisi analog dan televisi digital. Dia mencontohkan sebuah tv analog membutuhkan bandwith sebesar 8 megahertz untuk satu siaran tv di satu stasiun. Apabila ada 10 stasiun, maka kebutuhannya menjadi 80 megahertz.

Sementara dengan lebar pita yang sama, tv digital bisa memutar 10 siaran sekaligus. Sehingga apabila diterapkan, maka kebutuhan bandwith masih terpenuhi, bahkan masih bersisa. "Secara hitung-hitungan kita bisa memperoleh digital dividen," ujar dia. Sementara, sisanya bisa digunakan untuk menggelar mobile broadband. Agung berujar kalau kebutuhan bandwith itu terpenuhi, maka masyarakat bisa menggunakan layanan tanpa gangguan.

Komisioner BRTI lainnya, Imam Nashiruddin berujar salah satu frekuensi yang sangat dibutuhkan dan telah digunakan oleh banyak negara adalah 700 megahertz lantaran merupakan frekuensi yang paling ideal untuk menggelar mobile broadband dengan jangkauan yang jauh dan kapasitas atau kecepatan tinggi.

"Di negara kita frekuensi tersebut sayangnya masih belum bisa digunakan karena penyiaran Free to Air TV di Indonesia masih menggunakan teknologi analog yang membutuhkan bandwith yang besar sekali sehingga kurang efisien," kata dia.

Migrasi ke tv digital, kata dia, membuat sisa bandwith itu bisa dipergunakan untuk menggelar broadband yang lebih cepat dan luas lagi ke seluruh penjuru tanah air. Ditambah, pertumbuhan trafik di Indonesia cukup besar.

"Ini sudah mencapai economy of scale karena sudah banyak tersedia di smartphone dan perangkat jaringan yang sudah tersedia banyak secara komersial," kata dia. Dampak yang dihasilkan, kata dia, biaya penggelaran bakal lebih murah dan bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.

Dia berpendapat, negara juga bakal diuntungkan dengan pendapatan tambahan PNBP yang jauh lebih besar dibandingkan apabila hanya digunakan untuk TV Analog seperti saat ini.

Sebelumnya, Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Geryantika Kurnia berujar dalam dua tahun ke depan, orang Indonesia sulit menggunakan telepon seluler karena sinyal yang semakin lemah. "Kita enggak bisa telepon, chating, whatsapp, surfing, karena kebutuhan broadband sudah habis dipakai oleh siaran TV analog," kata kata dia dalam Focus Group Discussion Fraksi Partai Hanura di Gedung DPR, Kamis, 14 Agustus 2017.

Menurut Gerry, seharusnya siaran televisi segera migrasi ke digital yang lebih hemat bandwith tidak seperti analog saat ini. Namun sampai saat ini, Rancangan Undang-Undang Penyiaran yang menjadi dasar migrasi siaran TV analog ke digital belum juga disahkan.

RUU yang diajukan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat masih berada di Badan Legislasi (Baleg). Menurut Ketua Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon, draft RUU itu seharusnya hanya 20 hari kerja berada di Baleg untuk proses harmonisasi. "Tapi sampai sekarang sudah delapan bulan," kata Nurdin dalam FGD tersebut.

Menurut Nurdin, negara menghambur-hamburkan uang untuk pengelola televisi analog akibat menunda migrasi digital atau analog switch off (ASO). Indonesia termasuk 2 persen dari negara di dunia yang belum melaksanakan ASO. Sisanya, 98 persen sudah lama atau sedang dalam proses ASO. "Padahal, negara ini dibiayai dengan utang. Masak uangnya dihambur-hamburkan untuk TV analog?" katanya. Lambatnya migrasi ke TV digital, membuat jatah bandwith untuk sinyal HP dan internet jadi termakan oleh televisi analog.
CAESAR AKBAR| NUR HIDAYAT

Berita terkait

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

2 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

2 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

4 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

12 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

13 hari lalu

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

13 hari lalu

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Strategi Jokowi Berantas Judi Online Lewat Satgas Terpadu

13 hari lalu

Strategi Jokowi Berantas Judi Online Lewat Satgas Terpadu

Pemerintah ingin ada langkah yang lebih komprehensif dalam membereskan masalah judi online.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Kunjungi Indonesia 30 April, Kominfo Sebut Nilai Investasi Hingga Rp 14 Triliun

14 hari lalu

CEO Microsoft Kunjungi Indonesia 30 April, Kominfo Sebut Nilai Investasi Hingga Rp 14 Triliun

Kementerian Komunikasi dan Informasi mengatakan CEO Microsoft bakal datang ke Indonesia pada 30 April 2024 membahas investasi senilai Rp 14 Triliun.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Libatkan Kementerian dan Lembaga

14 hari lalu

Presiden Jokowi Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Libatkan Kementerian dan Lembaga

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan satuan tugas kali ini akan bersifat menyeluruh untuk mengatasi permasalahan judi online.

Baca Selengkapnya

Starlink Penuhi Izin Operasi di RI, Kapan Uji Coba Layanan di IKN?

28 hari lalu

Starlink Penuhi Izin Operasi di RI, Kapan Uji Coba Layanan di IKN?

Pemerintah menyatakan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Amerika Serikat, Starlink, sudah mulai memenuhi izin untuk beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya