TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Myanmar dan Vietnam termasuk dalam lima besar negara di Asia Pasifik yang paling rentan terkena serangan malware. Hal tersebut berdasarkan Laporan Security Intelligence (SIR) Volume 22 yang dirilis oleh Microsoft Asia Pasifik pada Kamis, 7 September 2017.
Dalam laporan tersebut, ditemukan juga bahwa sekitar satu dari empat komputer di Bangladesh, Kamboja, dan Indonesia yang menjalankan produk keamanan real-time Microsoft terkena serangan malware antara Januari hingga Maret 2017.
Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Vietnam, Nepal dan Thailand masing-masing melaporkan adanya serangan malware dengan tingkat rata-rata lebih dari 20 persen pada kuartal pertama 2017. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan rata-rata global sebesar 9 persen.
Di sisi lain, negara-negara di Asia Pasifik dengan level kematangan teknologi informasi yang lebih tinggi, yakni Selandia Baru dan Singapura, memiliki performa yang lebih baik dibandingkan rata-rata global.
Pada kuartal II tahun 2016, diketahui sebanyak 45,2 persen komputer di Indonesia terserang malware. Angka ini lebih tinggi daripada rata-rata global pada kuartal yang sama tahun ini yang sebesar 20,8 persen.
Kategori perangkat lunak berbahaya yang paling sering ditemui di Indonesia pada kuartal II tahun 2016 adalah Trojans dengan 41,5 persen angka serangan pada seluruh komputer, sementara Worms menempati posisi kedua dengan 24,5 persen serangan pada seluruh komputer.
Berikut daftar negara di Asia Pasifik yang paling rentan terhadap serangan Malware:
1. Bangladesh 2. Kamboja 3. Indonesia 4. Myanmar 5. Vietnam 6. Nepal 7. Thailand 8. Filipina 9. Sri Lanka 10. Malaysia 11. Korea 12. Singapura 13. Selandia Baru BISNIS