Truk Berat di Tol Cikampek Dibatasi, Biaya Logistik Akan Melonjak

Kamis, 7 September 2017 06:20 WIB

Kepadatan kendaraan dekat proyek pembangunan jalur light rail transit (LRT) Jabodetabek di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek KM 14, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, 23 Desember 2016. TEMPO/Ariesant

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita berujar rencana pemerintah menerapkan pelarangan kendaraan berat di jalan tol Jakarta-Cikampek pada jam-jam tertentu bakal mengerek biaya transportasi logistik. “Pembatasan truk di jalan tol Cikampek akan menambah biaya transportasi karena berkurangnya jumlah trip untuk setiap truk,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 6 September 2017.

Zaldy memprediksi kenaikan itu bisa mencapai 20 persen dari biaya transportasi sekarang. Dengan adanya pelarangan truk pada jam tertentu itu, dia menduga akan ada pengurangan perjalanan truk dari Cikarang ke Tanjung Priok, dari jumlah normal sekitar 1,5 hingga dua trip per hari menjadi hanya satu kali per hari.

Bukan hanya terhadap biaya transportasi, Zaldy memprediksi peraturan itu juga bakal berdampak terhadap semakin lamanya waktu dwelling di pelabuhan. “Sebab, kontainer tidak bisa langsung dibawa ke luar oleh truk pada jam-jam pembatasan,” katanya.

Bahkan, kata Zaldy, dampak yang dihasilkan tidak hanya berskala provinsi, tapi juga nasional. Sebab, jalan tol Cikampek adalah jalur utama logistik yang menghubungkan kawasan industri Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok, yang saat ini masih menjadi pelabuhan utama untuk ekspor-impor.

“Pembatasan truk sedikit pun di jalan tol Cikampek akan berdampak nasional dan ini sangat kami sesalkan,” ucapnya. Zaldy berpendapat solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah pembatasan terhadap mobil pribadi dan tindakan tegas bagi truk-truk yang kelebihan muatan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemberlakuan sistem ganjil-genap di jalan tol Jakarta-Cikampek kemungkinan batal dilakukan. Sebagai penggantinya, pemerintah akan menerapkan pembatasan kendaraan berat, yakni pada 06.00-09.00 serta 18.00-21.00. Selain itu, dengan menambah kendaraan bus-bus feeder bagi penumpang dengan pengawalan khusus.

Pada awalnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berencana memberlakukan sistem ganjil-genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dari Bekasi Barat sampai Cawang, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya kepadatan setiap hari di sepanjang ruas jalan itu.

Sistem ganjil-genap awalnya akan diberlakukan pukul 06.00-09.00 dari Bekasi Barat sampai Cawang dan sebaliknya. Adapun kendaraan golongan II dan III akan di-rerouting melalui jalan nontol.

CAESAR AKBAR| AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Syarat Makassar New Port jadi Pelabuhan Internasional, Perbaiki Akses Jalan dan Jangkau Hinterland

25 Februari 2024

Syarat Makassar New Port jadi Pelabuhan Internasional, Perbaiki Akses Jalan dan Jangkau Hinterland

Tidak hanya market, Makassar New Port harus mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas penunjang yang memadai agar terhubung dengan hinterland sekitar.

Baca Selengkapnya

Janji Tekan Biaya Logistik, Anies Bakal Bedakan Tarif Jalan Tol untuk Kegiatan Usaha dan Pribadi

12 Januari 2024

Janji Tekan Biaya Logistik, Anies Bakal Bedakan Tarif Jalan Tol untuk Kegiatan Usaha dan Pribadi

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji bakal mengevaluasi tarif jalan tol.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Genjot Pembangunan Infrastruktur IKN di Periode Kedua: Efisiensi Biaya Logistik

4 Desember 2023

Alasan Jokowi Genjot Pembangunan Infrastruktur IKN di Periode Kedua: Efisiensi Biaya Logistik

Presiden Jokowi mengungkapkan alasan menggenjot pembangunan infrastruktur, khususnya prioritas IKN di periode dua pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Biaya Logistik Nasional 14,29 Persen dari PDB, Sesmenko Perekonomian Beberkan Target pada 2045

10 Oktober 2023

Biaya Logistik Nasional 14,29 Persen dari PDB, Sesmenko Perekonomian Beberkan Target pada 2045

Semenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan biaya logistik nasional sudah mencapai 14,29 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

Menjelang Akhir Tahun, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

2 Oktober 2023

Menjelang Akhir Tahun, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero), kontraktor dan operator Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS, optimistis dapat menyelesaikan 13 ruas tol tahap I.

Baca Selengkapnya

Bos SCI Sebut Logistik Nasional Harus Tangguh untuk Capai Indonesia Emas 2045

18 September 2023

Bos SCI Sebut Logistik Nasional Harus Tangguh untuk Capai Indonesia Emas 2045

Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi menjelaskan untuk mewujudkan integrasi ekonomi domestik, konektivitas global menuju Indonesia Emas 2024, dibutuhkan sistem logistik nasional yang tangguh.

Baca Selengkapnya

BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

16 September 2023

BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut efisiensi biaya logistik akan mengurangi ketimpangan harga berbagai komoditas di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, SCI: Banyak yang Menunggu Revisi Sislognas

21 Juli 2023

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, SCI: Banyak yang Menunggu Revisi Sislognas

Revisi Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional lama ditunggu banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok 17 Peringkat, Singapura Melesat di Urutan Pertama

23 April 2023

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok 17 Peringkat, Singapura Melesat di Urutan Pertama

Logistics Performance Index Indonesia atau Indeks Kinerja Logistik anjlok 17 peringkat.

Baca Selengkapnya