Inflasi Inti Rendah, BI Klaim Pemerintah Sukses Kendalikan Harga  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 14:51 WIB

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan rendahnya inflasi inti dan deflasi tak berarti daya beli masyarakat juga rendah. Sebaliknya, deflasi dan rendahnya inflasi inti adalah hasil pemerintah mengendalikan harga.

"Inflasi inti tidak melambangkan lemahnya daya beli," ujar Agus setelah menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 5 September 2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi inti Indonesia tergolong rendah per Agustus ini. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Agustus) 2017 tercatat mengalami inflasi sebesar 2,15 persen, sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2016-Agustus 2017) sebesar 2,98 persen. Adapun deflasi tercatat 0,07 persen.

Sejumlah pihak menganggap deflasi dan rendahnya angka inflasi inti itu sebagai pertanda rendahnya daya beli konsumen. Ekonom PT Bank Central Asia, David E. Sumual, misalnya, beranggapan rendahnya inflasi inti bisa jadi bukan karena faktor musiman, melainkan sektor konsumsi yang stagnan.

Hal senada disampaikan Kepala Analis BTN Winang Budyoyo. Ia mengatakan inflasi inti pada Agustus 2017 merupakan yang terendah dibanding Agustus dalam 14 tahun terakhir. Menurut dia, rendahnya inflasi inti menunjukkan daya beli masyarakat merosot.

Agus menyebut daya beli rendah dengan inflasi inti rendah Agustus 2017 tak sepenuhnya berkaitan. Perihal daya beli yang tampak rendah, ia mengatakan hal itu lebih disebabkan oleh pergeseran pola konsumsi masyarakat dari kuartal kedua ke ketiga tahun ini.

Sementara itu, inflasi inti yang rendah disebabkan oleh harga transportasi dan pangan yang terkoreksi. Harga transportasi udara, kata Agus, konsisten turun, sedangkan harga pangan rendah. Komponen pembentuk inflasi malah cenderung dari biaya pendidikan. "Hal yang harus dilihat, hal ini menunjukkan di tahun 2017 inflasi bisa sesuai dengan target 4 persen," ujarnya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

6 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

8 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

15 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya