Tanggulangi Anthrax, Ini Strategi Kementerian Pertanian

Minggu, 3 September 2017 12:11 WIB

Petugas memeriksa sapi kurban dagangan di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 31 Agustus 2016. Sejak sebulan menjelang Idul Adha Dinas Peternakan dan Perikanan setempat memeriksa kesehatan hewan kurban secara intensif. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menerapkan strategi sabuk pengaman dalam menghadapi penyakit Anthrax yang kerap menyerang sapi dan kambing dengan radius 10 kilometer dari sumber penyakit. “Kita vaksin dan obati," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu, 2 September 2017.

Strategi itu dilakukan untuk mencegah penyakit itu menyebar ke hewan ternak lainnya dalam radius tertentu. "Bisa aja sapi yang divaksin sudah ada spora sebelumnya. Nah tapi kalau sudah divaksin kan sudah terkendali," ujar Ketut.

Selanjutnya, pemerintah juga melakukan penutupan wilayah hingga daerah terkendali agar tidak terjadi lalu lintas, sehingga penyakit itu tidak menyebar ke daerah lainnya serta melakukan sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat. "Untuk mengendalikan, jangan sampai masyarakat makan sapi sakit," kata Ketut. Pengendalian itu diperkirakan kondusif dalam waktu satu bulan.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mendapat laporan mengenai adanya dugaan hewan ternak terkena penyakit itu di Sulawesi. Setelah tim dikirim untuk memeriksa sampel empat ekor sapi yang mati itu, kata Ketut, didapati bahwa penyebabnya adalah penyakit Anthrax.

Akhirnya pemerintah menyikapinya dan membentuk tim. "Sudah melakukan vaksinasi di sana sebanyak 295 ekor sapi, kemudian dilakukan pengobatan pada 117 ekor sapi," ucap Ketut.

Ketut berujar biasanya Anthrax menyerang di awal musim hujan. Adapun penyebarannya adalah melalui spora yang berada di rumput. Spora-spora penyebab Anthrax yang tidak terkena sinar matahari berada di rumput.

“Rumput ini yang dimakan oleh sapi sehingga terjangkit" kata Ketut. Penjangkitan itu akan terjadi bila sebelumnya hewan ternak telah divaksinasi.

Kawasan yang tercatat sebagai daerah endemik Anthrax antara lain adalah Nusa Tenggara Timur, sebagian Jawa dan Sulawesi. "Yang masih terjadi dan banyak itu ya Sulawesi, NTT," ujar Ketut.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

13 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

14 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya