Tahun Ini, Menteri Amran Targetkan Kelahiran 3 Juta Ekor Sapi  

Reporter

Sabtu, 2 September 2017 15:47 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman seusai pengukuhan DPP Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia 2017-2022 di Kementerian Pertanian, 21 Agustus 2017. Tempo/M Hendartyo Hanggi W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan kelahiran sapi sebanyak tiga juta ekor pada 2017. Jumlah itu sekitar dua kali lebih banyak dari jumlah kelahiran sapi pada 2016.

"Program kita adalah memilih bibit unggul sehingga sapi kita ada kelahiran sebesar 1,4 juta, tahun lalu," kata dia di kantor Kementerian Pertanian, Sabtu, 2 September 2017.

Hal itu, kata Amran, dilakukan untuk memenuhi target swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo. Untuk mencapai target itu, dia memperkirakan harus memproduksi satu juta ekor sapi per tahun.

Jenis sapi yang berhasil diproduksi di dalam negeri, kata dia, misalnya sapi Ongole yang disumbang oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin. "Itu beratnya 1,5 ton dan 1,3 juta ton," kata dia.

Harga sapi seberat 1,5 ton itu, kata Amran, berkisar Rp 70 juta per ekor. "Berapa kali lipat dibanding sapi-sapi yang bibitnya tidak bagus," ujar dia menjelaskan. Menurut dia, sapi Ongole itu sudah dikembangkan sejak lama.

Selain sapi Ongole, sapi yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian adalah sapi limosin dan sapi berotot, berjenis Belgian Blue. "Sapi dengan berat 1,5 sampai 2 ton itu yang akan kita kembangkan," kata dia.

Program pengembangan sapi tersebut, ujar pria asal Sulawesi itu, menghabiskan dana APBN-P sebesar Rp 20 miliar untuk membeli embrio. Pasalnya, dia berujar harga satu tabung sperma bisa berharga sekitar Rp 15 juta. "Tahun depan mungkin 100 miliar. Kita membuat bibit unggul. Tanpa bibit unggul sulit berkembang," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Rochadi Tawaf skeptis target itu bisa dipenuhi pemerintah melalui program sapi wajib bunting (siwab). "Karena yang saya dengar, evaluasi program siwab ini belum sampai 50 persen," katanya. Padahal, kata dia, saat ini pemerintahan telah mencapai periode tengah tahun.

Kendala yang mungkin dihadapi oleh Kementerian Pertanian, kata dia, adalah minimnya jumlah sapi betina yang bisa dijadikan indukan. "Sapinya sendiri enggak ada. Siapa yang mau dibuntingin kalau sapi betinanya enggak ada?" katanya mempertanyakan.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya