Garuda Rugi Lagi, Faktor-faktor Ini Diduga Jadi Penyebabnya

Reporter

Kamis, 31 Agustus 2017 10:51 WIB

Direktur Garuda Indonesia Pahala Mensury saat memberi sambutan dalam ngobrol tempo di gedung tempo, Jakarta Barat, 15 Juni 2017. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat menyoroti kerugian berulang yang dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Walhasil, Garuda masuk dalam kategori badan usaha yang tak mampu membayar dividen.

Anggota Komisi BUMN dari PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka mengatakan pemerintah perlu menurunkan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJPU) atau airport tax yang membebani Garuda. Tarif airport tax untuk Terminal 3 Ultimate untuk penerbangan domestik yaitu sebesar Rp 130 ribu. Sementara untuk penerbangan internasional sebesar Rp 200 ribu. Seluruh penerbangan domestik Garuda kini melalui Terminal 3 Ultimate.

Patokan tersebut mengakibatkan Garuda tak mampu menurunkan tarif tiket penerbangannya. "Harga jadi lebih mahal, Garuda tidak bsa bersaing, tak bisa bayar dividen sehingga tidak bisa bayar upah. Seharusnya ini bisa kita kurangi secara bertahap," kata Rieke saat rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.

Anggota Komisi dari Partai Demokrat, Roy Suryo menilai Garuda seharusnya dapat mendulang keuntungan melebihi Singapore Airlines. Sayangnya, lanjut Roy, Garuda tak fokus menyasar pasar tertentu. "Harus jelas arahnya high class atau bawah. Mau naikkan grade tapi bukan hanya pakai Boeing 777," kata Roy.

Baca: Garuda Indonesia Rugi US$ 283,8 Juta, Ini Penjelasannya

Ia meminta Kementerian BUMN juga mengawasi pembelian pesawat yang dianggap tak efisen. Selama ini Garuda bebas memilih tipe pesawat sehingga membengkakan neraca keuangan. Penerbangan ini diharapkan mampu melayani penerbangan ke bandara kecil dengan pesawat ATR.

Garuda Indonesia termasuk 21 BUMN yang tidak mampu menyetorkan dividen lantaran mengalami kerugian selama dua tahun terakhir. Selama semester pertama 2017, kerugian perseroan mencapai US$ 283,8 juta atau setara Rp 3,77 triliun dengan kurs Rp 13.314. Di luar non recurring expense, kerugian bersih mencapai US$ 138 juta.

Direktur Utama Garuda, Pahala Nugraha Mansury mengatakan kerugian dipicu oleh kenaikan harga avtur. "Angkanya naik 36,5 persen dibanding semester pertama 2016," katanya, awal Agustus.

Pahala beralasan perusahaan perlu membayarkan biaya tax amnesty dan ongkos kasus hukum di Australia masing-masing sebesar US$ 138 juta dan US$ 8 juta. Untuk itu, perusahaan akan melakukan perbaikan rute dan optimalisasi optimalisasi anggaran. "Upaya lain adalah meningkatkan layanan digital dan sistem manajemen pendapatan," kata Pahala.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam Putro mengatakan total kerugian 24 BUMN selama semester pertama mencapai Rp 5 triliun. Ia meyakini kerugian tak akan berulang pada semester berikutnya. "Revenue side ada di semester kedua. Makanya coba kita lihat di triwulan tiga ini."

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengatakan badan usaha yang merugi tak serta merta masuk kategori sakit. Garuda Indonesia tak seperti Merpati Airlines yang harus direstrukturisasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pengganti Menteri BUMN, akan meminta Garuda dan BUMN lain yang merugi untuk memperbaiki tata kelola bisnis. "Kalau kompetisi dan efisiensi harusnya bisa diperbaiki," kata Sri Mulyani.

GHOIDA RAHMAH | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

28 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

28 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya