AirNav Tangani Navigasi Dua Bandara Khusus Migas  

Reporter

Kamis, 31 Agustus 2017 07:52 WIB

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat ditemui di kantornya di Wisma Mulia, Jakarta, 21 Januari 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sepakat berkolaborasi dengan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia. Kedua pihak menandatangani nota kesepahaman (MOU) terkait dengan pengalihan penyelenggaraan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Khusus Matak (Kepulauan Riau) dan Pagerungan (Jawa Timur).

Dikutip dari siaran pers bersama SKK Migas dan AirNav, MOU itu diteken Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Direktur Utama LPPNPI Novie Riyanto di kantor SKK Migas, Jakarta, pada Rabu, 30 Agustus 2017.

Baca: Revitalisasi Bandara, AirNav Banjarmasin Beli Tower Set Rp 35 Miliar

Menurut Amien, terdapat 275 kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) produksi dan eksplorasi yang saat ini berada di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas. Dalam operasinya, ada sejumlah kontraktor KKS berada di daerah terpencil, seperti Medco E&P Natuna Ltd, yang menggunakan Bandara Matak, dan Kangean Energy Indonesia Ltd, yang menggunakan Bandara Pagerungan. “Saat ini pelayanan kenavigasian kedua bandara tersebut dilaksanakan kontraktor KKS pengguna,” ujar Amien.

Bila disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012, penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia dilakukan AirNav Indonesia. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2016 tentang Pengalihan Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan, ujar Amien, juga mencantumkan AirNav sebagai pengelola navigasi kedua bandara tersebut.

Simak: Bahaya Balon Udara, AirNav: Pilot Waspadai Jalur Udara Jateng

SKK Migas dalam hal ini ingin mendukung pengalihan pelayanan navigasi penerbangan di bandara yang digunakan kontraktor KKS di seluruh Indonesia. “Harapannya kegiatan hulu migas menjadi lebih cepat dan efisien, dengan tetap mematuhi peraturan,” ujarnya.

Adapun pihak AirNav melihat kerja sama itu sebagai cara mendukung penerbangan Indonesia, khususnya terkait dengan efisiensi transportasi udara dan dukungan terhadap industri nasional. Pelayanan navigasi pun dikaitkan dengan program pemerintah untuk mengambil kontrol atas ruang udara di wilayah Kepulauan Riau, yang meliputi Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna.

"Percepatan atas realignment (penyusunan kembali) penting bagi Indonesia untuk mewujudkan keselamatan layanan navigasi, yang pada akhirnya kedaulatan atas ruang udara nasional," ujar Direktur Airnav Novie.

Dengan penandatanganan MOU tersebut, AirNav bisa menjalankan fungsi dan tugas secara penuh, dengan memanfaatkan sumber daya dan peralatan yang dimiliki SKK Migas. Nota kesepahaman itu menjadi dasar pembuatan perjanjian kerja sama antara AirNav Indonesia dan Kangean Energy Indonesia Ltd dan Medco E&P Natuna Ltd.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

10 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

AirNav Indonesia mencatat telah melayani 52.567 pergerakan pesawat. Gangguan balon udara liar berkurang.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya