Tempat peluncuran satelit Telkom 3s di Kourou, Guyana, pada 14 Februari mendatang. TEMPO/LR Baskoro
TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyatakan satelit Telkom 1tidak dapat dioperasikan kembali. Menurut hasil investigasi yang dilakukan Telkom bersama Lockheed Martin, pabrikan satelit Telkom 1, satelit yang mengalami gangguan sejak akhir pekan lalu tersebut tidak berfungsi normal.
"Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shutdown satelit Telkom 1 untuk menghindari interferensi dengan satelit lain," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Agustus 2017.
Satelit Telkom 1 yang diluncurkan pada 13 Agustus 1999 memang hanya memiliki usia desain 15 tahun. Dengan kata lain, satelit tersebut seharusnya hanya bisa digunakan hingga 2014. Namun, berdasarkan hasil assessment dengan Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit Telkom 1 dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga 2019.
Sejak 2016, Telkom telah memutuskan meluncurkan satelit Telkom 4 pada pertengahan 2018 mendatang untuk menggantikan satelit Telkom 1. Kapasitas Telkom 4 pun lebih besar dibanding Telkom 1 untuk memenuhi kebutuhan transponder yang kian meningkat. Dengan tidak berfungsinya satelit Telkom 1, Telkom menargetkan peluncuran satelit Telkom 4 terlaksana sesuai dengan rencana.
Satelit Telkom 1mengalami anomali pada Jumat, 25 Agustus 2017, sekitar pukul 16.51. Akibat anomali tersebut, pointing antena satelit Telkom 1 bergeser sehingga layanan transpondernya terganggu. Beberapa bank yang menggunakan jasa satelit Telkom 1 dalam jaringan ATM-nya pun terkena imbas, seperti BCA, BNI, BRI, dan BCA.
IHSG Dibuka Menguat 6.916,7, Samuel Sekuritas: Diprediksi Menguat ke 6.930
3 Februari 2023
IHSG Dibuka Menguat 6.916,7, Samuel Sekuritas: Diprediksi Menguat ke 6.930
PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan bergerak naik ke 6.930 pada sesi perdagangan, Jumat, 3 Februari 2023.