Anomali Satelit Telkom 1, Bank Indonesia Siapkan Langkah Mitigasi

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2017 18:00 WIB

Ilustrasi mesin anjungan tunai mandiri (ATM). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan sejumlah langkah untuk memitigasi anomali pada satelit Telkom 1 yang mengakibatkan terganggunya ribuan mesin ATM milik berbagai bank sejak akhir pekan lalu.

Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, mengemukakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh pelaku perbankan adalah mengalihkan posisi mereka agar tidak menggunakan satelit Telkom 1. BI, kata Agus, telah meminta laporan tindak lanjut pada pukul 08.00-09.00 pagi tadi untuk dibahas bersama PT Telkom.

"Dialihkan ke Telkom-3S atau ada dua satelit yang lain yang juga menyediakan jaringan komunikasi untuk solusi. Ada 5 provider jaringan menggunaan Telkom 1 itu semua sudah bicara dengan Bank Indonesia dan OJK, dan juga kita sudah mengundang perbankan," ujarnya seusai menghadiri rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.

Agus menyampaikan BI juga terus berharap agar proses pemindahan jaringan yang mengarah ke Telkom-1 bisa dialihkan ke satelit alternatif.

Baca: Gangguan Satelit, BCA Bebaskan Biaya Tarik Tunai di Bank Lain

"Kami dari Bank Indonesia menegaskan bahwa kami mempersiapkan jajaran satuan kerja Bank Indonesia untuk mendukung sistem pembayaran, baik itu sistem kliring, sistem RTGS, ataupun pengelolaan uang untuk meyakinkan tidak ada hambatan dari kondisi yang dialami satelit Telkom 1," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengemukakan pihaknya telah menempuh rencana aksi mitigasi dan alternatif kontingensi. Dia mengatakan bank-bank lain bisa mengambil langkah seperti yang ditempuh PT BCA Tbk. untuk meminimalisir dampak persoalan ini.

"Kan bisa BCA, kita apresiasi bank-bank yang tidak mengenakan cash kalau [nasabah] menggunakan ATM bank lain. Kalau bank-bank BUMN kan juga melakukan," kata Wimboh.

Diketahui sejumlah mesin ATM milik BCA tak beroperasi akibat gangguan yang dialami satelit Telkom 1. BCA pun membebaskan biaya tarik tunai di ATM non-BCA sebagai bentuk kompensasi. "Selama menunggu pemulihan, nasabah bisa mengambil tunai di ATM bank lain tanpa dikenakan biaya," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, saat konferensi pers di kantornya, Jakarta pada Senin, 28 Agustus 2017.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya