BI Berharap Pengeluaran Pemerintah Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi  

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 17:00 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo berharap komponen belanja pemerintah dapat menjadi stimulus utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya belanja pemerintah yang berhubungan langsung dengan pemerintah.

"Pengeluaran pemerintah baik melalui infrastruktur dan subsidi non-energi yang ditargetkan," ujarnya di Kompleks BI, Thamrin, Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.

Baca: Penting, Sri Mulyani Jelaskan Pertumbuhan Ekonomi 2017 ke DPR

Dengan demikian, kata Agus, pemerintah harus terus meningkatkan kualitas dan penyerapan anggaran serta mengoptimalkan investasi infrastruktur dan pembelanjaan subsidi non-energi, seperti bantuan sosial. "Hal ini juga perlu didukung dengan reformasi pendapatan, yaitu optimalisasi rasio perpajakan dan memastikan keberlanjutan dari utang pemerintah," ucapnya.

Dari sisi moneter, menurut Agus, perekonomian dunia saat ini masih tidak menentu sejak krisis keuangan global pada 2008 lalu. Dia mengatakan banyak negara yang masih belum sepenuhnya pulih dari krisis sehingga pertumbuhan ekonomi global pun belum dapat bergerak cepat.

Simak: BPS: Pertumbuhan Ekonomi di Triwulan II 2017 Capai 5,01 Persen

"Namun di tengah situasi ini ekonomi Indonesia bisa terjaga stabil, inflasi juga terjaga rendah," katanya. Pertumbuhan ekonomi pada semester pertama 2017 pun tercatat 5,01 persen. Agus menuturkan kondisi ini kemudian membuat pihaknya memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate 25 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen pada Selasa lalu.

"Inflasi yang rendah dan stabil ini memberikan ruang untuk tingkat suku bunga yang lebih rendah, dan nanti dapat menyebabkan biaya yang lebih murah," tuturnya. BI juga memangkas suku bunga deposito dan pinjam masing-masing menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen.

Agus berharap penurunan suku bunga yang dilakukan dapat mendorong perekonomian nasional menjadi lebih baik dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya