Kemenhan Siapkan 10 Ribu Hektare untuk Sentra Industri Pertahanan

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 23 Agustus 2017 12:35 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, 22 Agustus 2017. Pemerintah Indonesia berencana membeli 11 pesawat Sukhoi Su-35 Rusia, nilainya mencapai 1,14 dolar AS dengan kesepakatan kerjasama imbal dagang (counter trade) dari produk komoditas karet, kopi, teh, dan minyak sawit (CPO), sehingga memberikan nilai ekspor ke Rusia bagi Indonesia sebesar 50 persen atau senilai 570 juta dolar AS dari nilai pembelian. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah sedang menyiapkan 10 ribu hektare tanah untuk membangun sentra industri pertahanan. "Saya sudah menyiapkan 10 ribu hektare untuk PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL pindah," ujarnya di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Ryamizard berujar nominal besar tanah itu belum baku 10 ribu hektare. Sebab, apabila memang bisa lebih besar lagi, hal itu akan lebih baik. Salah satu rencananya adalah memberikan lahan baru untuk PT Pindad, yang saat ini hanya berkisar 26 hingga 40 hektare. "Nanti kita kasih kira-kira 3.000 hektare. Kan lebih gede, jadi enggak usah muter-muter," ujarnya.

Kendati demikian, Ryamizard masih merahasiakan lokasi pasti untuk mengembangkan industri pertahanan nasional itu. "Nanti setelah ini saya ke Lampung untuk melihat," ucapnya.

Ryamizard juga belum merinci detail kapan proyek itu akan dimulai dan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan untuk mewujudkan sentra industri pertahanan itu. "Saya siapkan tanahnya dulu."

Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo mengatakan pengembangan sentra industri itu memang perlu. Sebab, lahan yang ada sekarang, misalnya untuk PT Pindad, terlampau kecil untuk sebuah kawasan industri. "Sudah tidak feasible lagi. Perlu direlokasi ke satu lokasi yang ada pelabuhan, ada bandara, dan fasilitas lain," ucapnya.

Gatot berujar peran industri strategis ke depannya sangat dibutuhkan. Hal itu guna meningkatkan ketahanan dan kemandirian nasional dalam hal pertahanan. "Dalam pertahanan, negara kita pernah mengalami embargo," ucapnya.

Saat ini, kata Gatot, industri pertahanan sedang mengalami pengembangan secara bertahap, termasuk dengan adanya alih teknologi ke teknologi terbaru, misalnya pada sektor kapal selam, pesawat tempur, hingga radar. "Memang kekurangannya masih banyak. Tapi kelebihan juga banyak," kata Gatot.

CAESAR AKBAR | SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

9 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

17 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

26 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

32 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

32 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya