Pajak E-Commerce, Pengamat: Indikator Bisa dari Volume Jual Beli

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 08:03 WIB

Foto: guardian.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo menyatakan Pemerintah dapat memungut pajak dari transaksi perdagangan secara elektronik (e-commerce) berdasarkan volume jual-beli. Ia menilai skema itu tepat untuk menyerap penerimaan negara dari potensi transaksi e-commerce yang diperkirakan mencapai Rp 130 triliun pada 2019.

"Kan, tidak mungkin menerbitkan faktur. Jadi bisa pakai volume dengan tarif efektif 1 persen dari situ," kata Prastowo seusai diskusi perpajakan di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.

Pemerintah mencatat penjualan melalui e-commerce mencapai US$ 2,6 miliar pada 2014. Saat itu, baru 0,6 persen pengusaha yang memanfaatkan teknologi informasi. Jika target penciptaan 1.000 technopreneur tercapai, diperkirakan transaksi e-commerce akan mencapai Rp 130 triliun pada 2019.

Baca: Sri Mulyani Fokuskan 3 Hal Jelang Aturan Pajak E-commerce

Prastowo menilai pemerintah perlu segera mengimplementasikan sistem integrasi pencatatan dan penarikan pajak bagi lini bisnis ini. "Setiap marketplace harus deklarasi. Lalu pajak bisa dilihat dari setiap pembayaran konsumsi via payment gateway."

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan pemerintah lebih mudah mendeteksi pelaporan dan perpajakan e-commerce dibanding bisnis konvensional. Kendati demikian, pemerintah belum dapat menarik pajak dari transaksi tersebut lantaran jangkauan jual-beli yang luas serta sulitnya menentukan obyek pajak.

"Kita harus clear-kan dulu antara yang memiliki platform itu dan penjual atau pembelinya. Dia bisa menjadi wajib dipungut, tapi bisa juga yang melakukan pungutan melalui transaksi itu," kata Sri Mulyani, Senin lalu.

Simak: Pajak E-commerce Akan Masuk Paket Kebijakan Ekonomi ke-14

Aparat pajak, menurut Sri Mulyani, juga perlu menetapkan sistem pembagian pungutan dari transaksi lintas daerah. "Ini bukan soal deteksi, tapi penjualannya di mana, pajaknya di mana. Pembagian penerimaan sifatnya dinamis."

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta pendapat dari pelaku usaha sebelum aturan turunan tentang pencatatan transaksi dan perpajakan e-commerce diterbitkan. Informasi ini akan diintegrasikan dalam sistem National Payment Gateway di bawah kendali Bank Indonesia. "Kami buat sedemikian rupa supaya teman-teman nyaman. Jadi tidak boleh pendekatannya mentang-mentang pemerintah pokoknya harus begini," kata Rudi.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia, Aulia Ersyah Marinto, mengatakan timnya juga belum mengantongi data keseluruhan volume transaksi e-commerce yang dihasilkan selama beberapa tahun terakhir. "Karena terkadang ada data yang tidak terlihat seperti perdagangan one on one di antara follower mereka."

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

6 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

15 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

24 hari lalu

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

25 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

26 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Paylater Meningkat Jelang Lebaran, Ekonom Ingatkan Jangan Melebihi Pendapatan

31 hari lalu

Paylater Meningkat Jelang Lebaran, Ekonom Ingatkan Jangan Melebihi Pendapatan

Ekonom Nailul Huda mengimbau masyarakat pengguna paylater untuk mengimbangi utang yang diambil dengan pendapatan. Pasalnya, tren berbelanja menjelang Lebaran cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

39 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

42 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya