Pemerintah Akan Bangun Jalur Loop Line Atasi Perlintasan Sebidang
Editor
Setiawan
Selasa, 22 Agustus 2017 23:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah akan membangun loop line atau jalur kereta api melayang yang mengelilingi Jakarta. Selama ini, jalur kereta yang ada berada di darat sehingga menimbulkan permasalahan yaitu banyaknya perlintasan sebidang.
“Dengan loopline, diharapkan perlintasan sebidang itu tidak ada lagi. Berarti kecelakaan berkurang dan kecepatan kereta api juga bisa lebih cepat,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Budi mencontohkan nantinya loop line bakal mengelilingi Jakarta, misalnya dari daerah Kebayoran Lama ke Tanah Abang. Kemudian melintas ke Kota, Kemayoran, dan kembali lagi ke Selatan. “Itu bakal menjadi loop line semuanya,” kata dia.
Dengan terbangunnya loop line diharapkan akan ada peningkatan kapasitas angkutan kereta api sehingga keluhan masyarakat sedikit demi sedikit bisa terjawab. “Kalau sekarang hanya mengangkut 1 juta penumpang, mungkin bisa meningkat menjadi 1,6 atau 1,7 juta penumpang untuk kawasan sekitar Jakarta,” ucap Budi.
Sistem itu, kata Budi, diharapkan rampung tahapan studinya dan dapat segera digarap pada akhir tahun 2018. Adapun nilai investasi untuk proyek ini berkisar Rp 7 triliun hingga RP 8 triliun. Proyek yang direncanakan diinisiasi oleh Pemerindah DKI Jakarta itu nantinya akan menggunakan skema kerja sama antara Pemerindah Pusat dan Pemerintah Daerah. “Karena ini kereta massal di perkotaan, nanti akan ada PSO (Public Service Obligation). PSO-nya akan seperti MRT yang dikerjakan bersama, sharing,” dia berujar.
Pemerintah mencatat ada 900 perlintasan sebidang sepanjang jalur kereta api Jakarta hingga Surabaya. Apabila ditambah dengan perlintasan sebidang yang tidak resmi, Budi berujar jumlahnya bisa dari 1000 perlintasan untuk rute Jakarta – Surabaya. “Saya belum lihat di lintasan yang lain.”
Pemerintah tengah memberikan perhatian lebih mengenai perlintasan sebidang ini lantaran makin banyaknya kecelakaan. Perlintasan sebidang kerap dianggap biasa saja oleh banyak pihak. “Dengan tidak adanya perlintasan liar tersebut, selain memang memberi kecepatan bagi lalu lintas kereta api, juga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan,” tutur Budi.
CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA