Ratusan Tepuk Tangan Ikut 'Terbangkan' Pesawat N219  

Reporter

Rabu, 16 Agustus 2017 14:50 WIB

Ratusan karyawan menyambut pesawat N219 usai terbang perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Agustus 2017. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, BANDUNG - Pesawat N219 rancangan bersama PT Dirgantara Indonesia dan Lapan take-off pukul 09.13 WIB di Bandara Husein Sastranegara. Dari timur ujung landasan pacu, pesawat dengan nomor nomor register penerbangan PK-XDT itu langsung menanjak dengan melalap kurang dari sepertiga landasan. “Pesawat ini punya gaya angkat bagus sekali,” kata Chief Engineering Program Pesawat N219 PT Dirgantara Indonesia, Palmana Banandhi, Kamis 16 Agustus 2017.


Baca: Menristekdikti: Produksi Pesawat N-219 Jadi Target 2017


Taksirannya hanya butuh kurang dari 500 meter tancap gas di landasan pacu sebelum pilot senior Esther Gayatri yang mengemudikan pesawat purwarupa itu menarik tuas kendali untuk membawa pesawat mengangkasa. Esther, pilot penguji senior PT DI ditemani ko-pilot Kapten Adi Budi Atmoko berada dibalik kemudi pesawat, ditemani dua flight test enggineer yakni Yustinus Kuswardana dan Iqbal. Keempatnya sudah menjalani pesiapan sejak Januari tahun ini demi momen terbang perdana itu.

Ratusan pegawai PT DI, berseragam biru berjajar di balik pita kuning-hitam di sisi barat landasan. Sorakan riuh dan tepuk tangan membahana saat pesawat meninggalkan landasan. Mantan Direktur Teknologi PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana masih ingat, saat first-flight pesawat N250, 22 tahun lalu pada 10 Agustus 1995, pegawai IPTN kala itu hanya boleh melihat dari luar bandara. “Mereka berkumpul di sana (menunjuk di sisi ujung timur bandara). Sekarang, semua yang bikin ada di sini. Bedanya itu,” kata dia

Seluruh tim yang mengerjakan proyek pesawat N219 tak bisa menyembunyikan tangisnya melihat pesawat itu mengangkasa pertama kali. “Jangan tanya sekarang. Kita tunggu landing,” kata Kepala Program N219 PT Dirgantara Indonesia, Budi Sampurno.


Tepat 27 menit kemudian, pukul 09.40 WIB, pesawat dengan warna dominan putih itu mendarat dari ujung timur landasan pacu Bandara Husein. Pesawat sempat berputar sejenak berdiam di depan ratusan pegawai PT DI sebelum menuju hanggar di sisi utara landasan.

Palmana mengatakan, awalnya PT DI berencana bisa menguji terbang pertama pesawat itu pada 10 Agustus 2017 lalu, tapi rencana itu batal karena pengujian final untuk mendapat lampu hijau terbang perdana itu baru bisa dilakukan Jumat, 11 Agustus 2017 lalu. Pesawat purwarupa itu menjalani uji high speed taxing dan hoping. “Ini critical,” kata dia.


High speed taxing itu menguji kecepatan pesawat untuk mencapai kecepatan sebelum mengudara. Tes hooping yang paling sulit, butuh kehandalan pilot karena mencoba mengangkat badan pesawat hanya setingi 2-3 meter dan langsung kembali ke darat. Palmana mengatakan, pesawat purwarupa N219 itu hooping sampai setinggi 4 meter. “Dengan hooping itu, pilot confident untuk menerbangkan N219 hari ini,” kata dia.


Advertising
Advertising

Selepas terbang perdana itu, pilot penguji Esther Gayatri memuji purwarupa N219. “Pesawatnya bagus. Saya bangga, pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI kita bisa menghadirkan produk unggulan anak bangsa, yang semuanya dibuat oleh PT DI,” kata dia.


Esther mengatakan, dirinya dan tiga rekannya yang menguji pesawat purwarupa itu sudah intens mempersiapkan pengujian hari ini, sejak Januari 2017 lalu. Performance pesawat itu sesuai dengan hasil simulasi yang sudah disiapkan. “(Selama di udara) tenang, saya tenang. Dan kru bekerjasama dengan baik, respon pesawat seuai dengan yang kita prediksikan. Dan kita landing dengan selamat, itu yang penting,” kata dia.


Pesawat purwarupa itu take off dengan kecepatan 80 knott, sesaat setelah pesawat pemandu Kodiac mengudara mendului. Esther menerbangkan pesawat purwarupa itu hingga areal Batujajar, Bandung Barat. “Terbang hingga ketinggian 8 ribu kaki, dan melakukan beberapa manuver untuk melihat behaviour pesawat,” kata dia.


Di udara, Esther menguji dengan menaikkan dan menurunkan ketinggian. Dari 7 ribu kaki, naik menuju 7.500 kaki, lalu naik lagi hingga 8 ribu kaki. “Supaya kita punya ksepakatan engine landing mau dipakai power berapa untuk touch down. Semua seusai prediksi, kita touch down dengan selamat,” kata dia.


Esther sekali lagi melayangkan pujiannya untuk pesawat N219 itu. “This is good aircraftm” kata dia.


AHMAD FIKRI

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

31 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

32 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

33 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

37 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

38 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

42 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya