Jawa Barat Klaim Serapan Anggaran dan Pendapatan Naik

Reporter

Rabu, 16 Agustus 2017 06:30 WIB

Pekerja membuat konstruksi tol air untuk mengatasi banjir besar di Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, 2 Januari 2017. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 20 miliar hanya untuk pembuatan infrastruktur pengendali banjir di Gede Bage. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, BANDUNG - Asisten Daerah Bidang Administrasi, Sekreariat Daerah Jawa Barat, M Solihin mengatakan serapan anggaran dan pendapatan daerah membaik. “Sekarang lebih bagus dibandingkan semester yang sama tahun lalu. Pendapatannya naik 3 persen, kalau belanja itu naik 10 persen,” kata dia pada Tempo, Selasa, 15 Agustus 2017.


Solihin mengatakan, anggaran pemerintah daerah berjalan dinamis. Setiap saat bisa terjadi pencairan anggaran, tapi di satu sisi ada pendapatan daerah yang masuk. “Dinamis itu, pendapatan sesuai dengan pajak yang dibayarkan masyarakat. Tapi kalau pengeluaran itu harus hati-hati karena kalau terjadi sesuatu semua orang harus tanggung jawab,” kata dia.

Simak: Pengaduan PPDB Terbanyak dari Jawa Barat


Menurut Solihin, struktur anggaran provinsi Jawa Barat terhitung sehat. Salah satunya ditandai dengan prosentase belanja pegawai hanya 12 persen dari total volume APBD menembus Rp 30 triliun. Belanja pegawai pemerintah provinsi asalnya di kisaran 10 persen, jumlahnya melonjak setelah mendapat tambahan 28 ribu guru SMA/SMK Negeri yang beralih status menjadi pegawai provinsi sejak tahun ini.


Solihin mengatakan, penyerapan anggaran tahun lalu juga terhitung paling tinggi. “Penyerapan anggaran tahun lalu 93 persen. Target tahun ini kita pengen lebih tinggi lagi. Kalau dari satu dasawarsa terakhir itu, baru tahun kemarin sampai di atas 90 persen, biasanya selalu di bawah itu. Penerimaan juga melampaui target,” kata dia.


Menurut Solihin, penyerapan anggaran akan terdongrak mengikuti realisasi proyek-proyek pemerintah. Dana infrastruktur misalnya berada dalam pengelolaan Dinas Permukiman Dan Permuahan serta Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang. “Itu diantaranya proyek-proyek fisik,” kata dia.


Advertising
Advertising

Di proyek fisik tersbut, pemerintah Jawa Barat menyiapkan aturan yang memaksa pemenang tender proyek itu agar disiplin dalam pencairan anggarannya mengikuti termin dan realisasi pekerjaannya. “Dulu pengusaha hanya pas akhir saja mencairkan anggaran, sekarang kita paksa mereka menerima pembayaran per termin, per triwulan, tapi tetap harus meliaht realisasi fisiknya seperti apa,” kata Solihin.


Solihin mengatakan, sejumlah bantuan non fisik seperti Dana Bantuan Desa yang diberikan pemerintah provinsi, mendampingi Dana Desa dari pemerintah pusat, pencairannya juga bergantung pemerintah desa masing-masing. “Pencairannya tergantung persyaratannya sudah dipenuhi oleh desanya. Kita harus ekstra hati-hati berhubung sekrang sedang banyak kejadian (penyimpangan),” kata dia.


Sementara pemerintah yang tersimpan juga memakai instrumen keuangan yang fleksibel. Solihin mencontohkan, pemerintah provinsi memilih menyimpan dalam bentuk giro, kendati ada juga yang disimpan dalam bentuk deposito. “Giro itu lebih fleksibel, deposito juga karena pejanjian dengan bank persepsi untuk dana pembangunan juga flesibel. Tapi kalau aktivitas dana itu tinggi, biasanya giro,” kata Solihin.


Realisasi belanja pada Juli 2017 misalnya sudah 45,19 persen, sementara di periode yang sama tahun lalu baru 37,36 persen. Sementara terhitung 14 Agustus 2017, realiasi belanja sudah menembus 49,9 persen, di periode sama tahun lalu baru 43,65 pesen. Saldo kas pemerintah Jawa Barat per 14 Agustus 2017 tercatat Rp. 6.548.568.150.517.


Kepala Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat Dadang Suharto mengatakan, indikator pendapatan itu dari realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Baru (BBNKB) yang mengambil porsi paling besar dari pendapatan provinsi Jawa Barat. “Realisasi per Agustus yang sedang berjalan itu PKB 63,73 persen, BBNKB 69,64 persen. Target PKB itu Rp 6,14 triliun dan BBNKB itu 4,3 triliun,” kata dia di Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.


Sementara pendapatan lainnya, seperti bahan bakar minyak, pajak rokok, hingga dana transfer itu bergantung pada pencairan yang digelontorkan pemerintah pusat. “Kalau pajak kendaraan bermotor itu kami yang mengelola,” kata Dadang.


Dadang mengatakan, realisasi dari dua pendapatan PKB dan BBNKB itu sendiri sudah melampaui target tahun berjalan. “Optimis pendapatan akan tercapai,” kata dia.


Pendapatan daerah dari PKB dan BBNKB sendiri seluruhnya menembus Rp 10 triliun, hampir sepertiga dari seluruh target pendatapan dalam APBD Jawa Barat tahun ini yang menembus Rp 30 triliun. Komponen PKB dan BBNKB itu bagian dari pendapatan dari pajak daerah selain pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan, pajak air permukaan, dan pajak rokok dengan target total seluruhnya menembus Rp 15 tiriliun. Realisasinya pada Agustus tahun berjalan ini sudah Rp 8,44 triliun atau setara 55,42 persen. Total realisasi pendapatan Jawa Barat saat ini mencapai Rp 12,3 triliun atau setara 40,27 persen.


Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengklaim, kemandirian daerahnya termasuk yang baik melihat postur anggaran. “Semakin tinggi angka pendapatan asli daerah, semakin mandiri. Semakin tinggi rasio dana transfer, semakin rendah kemandiriannya.


Provinsi Jawa Barat termasuk yang memiliki kemandirian keuangan yang baik. Rasio PAD terhadp total pendapatannya itu 61,54 persen atau setara Rp 17 triliun dari total pendapatan Rp 27,694 trilin. Sisanya dana perimbangan dari transfer pemerintah pusat 38,36 persennya,” kata dia di Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.


AHMAD FIKRI



Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

58 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya