Survei BPS: Melajang Adalah Saat Paling Bahagia  

Reporter

Selasa, 15 Agustus 2017 14:42 WIB

Ilustrasi wanita lajang bahagia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik merilis indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia, Selasa, 15 Agustus 2017. Berdasarkan hasil risetnya, BPS menyatakan rata-rata indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia naik. "Pada 2017, masyarakat Indonesia sudah dapat dikatakan bahagia," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Hal menarik dari survei kebahagiaan adalah masyarakat Indonesia ternyata lebih bahagia saat berstatus single dengan 71,20 poin. Sedangkan untuk status yang paling tidak merasa bahagia adalah cerai hidup dengan 68,14 poin. "Ini membuktikan kalau masyarakat kita lebih baik melihat pasangannya mati daripada dengan orang lain," ujar Suhariyanto sambil bergurau.

Adapun indeks kebahagiaan 2017 diukur menggunakan tiga dimensi kebahagiaan, yakni kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup. "Survei kebahagiaan tahun 2017 merupakan penyempurnaan dari tahun 2014 yang hanya menggunakan satu dimensi, yaitu kepuasan hidup."

Pada 2014, indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia berada pada posisi 68,28. Sedangkan pada 2017, saat indeks kebahagiaan diukur menggunakan metode, meningkat 1,23 poin menjadi 69,5. Saat diukur dengan tiga dimensi, total indeks kebahagiaan 2017 menjadi 70,69.

Baca: BPS: Produksi Industri Tekstil dan Minuman di Awal Tahun Menurun

Secara umum, indeks kebahagiaan yang paling besar terjadi pada sektor keharmonisan keluarga, sedangkan untuk yang paling rendah ialah pendidikan dan keterampilan. "Indikator yang kami gunakan itu obyektif, bisa dipertanggungjawabkan secara internasional," tutur Suhariyanto.

Secara regional, provinsi yang memiliki indeks kebahagiaan paling tinggi adalah Maluku Utara dengan 75,68 poin. Sedangkan provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah ialah Papua, yang hanya memiliki poin 67,52 poin. "Indeks kebahagiaan regional banyak ditentukan oleh faktor hidup personal, yakni pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan," katanya.

Indeks yang terakhir ialah tingkat kebahagiaan masyarakat yang hidup di kota dan perdesaan. Menurut hasil survei BPS, masyarakat kota lebih bahagia dibanding dengan masyarakat desa. Namun, untuk beberapa aspek, masyarakat desa lebih bahagia daripada masyarakat kota. Aspek tersebut antara lain hubungan sosial dan keamanan. Sedangkan aspek yang membuat masyarakat kota lebih bahagia adalah pendidikan, pendapatan, dan fasilitas.

M. JULNIS FIRMANSYAH | DEWI RINA

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

5 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

7 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya