Menteri PPN: Indonesia Bebas Kemiskinan 2045

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 16:24 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dalam arahannya, Presiden menyinggung tentang tingkat komponen dalam negeri (TKDN). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro optimistis Indonesia akan terbebas dari kemiskinan pada tahun 2045. "Diperkirakan 100 tahun di Indonesia merdeka atau lebih awal, tidak akan ada kemiskinan di Indonesia," kata Bambang di acara 2th ICIED, di hotel DoubleTree by Hilton, Cikini, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.

Optimisme itu didasarkan pada fakta bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun. Menurutnya, pada tahun 1970-an, populasi yang hidup dalam garis kemiskinan dapat dikurangi dari angka 60 persen menjadi 11,3 persen di tahun 1996.

Baca: Angka Kemiskinan Naik dalam Enam Bulan


Selanjutnya, di era reformasi tingkat kemiskinan dapat ditekan secara bertahap hingga 10,6 persen pada bulan Maret 2017. "Memang tingkat kemiskinan pernah naik menjadi 24,2 persen pada tahun1998, tapi itu karena krisis multidimensional yang terjadi pada saat itu."


Dalam RPJP I (2005 - 2025) seperti dalam UU No. 17 Pada tahun 2007, tingkat kemiskinan tahun 2025 harus diminimalkan sehingga di tahun 2045 angka kemiskinan berada pada peresentase 0. Adapun langkah strategis yang dirancang demi tercapainya tujuan tersebut, yakni yang pertama mempertajam target kebijakan dan mekanisme pengiriman untuk menjangkau orang miskin.

Simak: Sri Mulyani Jelaskan Upaya Ekstra Turunkan Tingkat Kemiskinan

Beberapa jenis subsidi perlu disesuaikan agar bisa menjangkau yang membutuhkan, keakuratan data merupakan prasyarat penting, dan mekanisme pengiriman harus diarahkan untuk menjangkau orang-orang yang ditargetkan secara nyata dan tidak mengakibatkan distorsi yang berlebihan.


Langkah yang kedua, penting untuk memiliki kebijakan yang tepat untuk memutus siklus kemiskinan. Kebijakan ini mencakup kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang memungkinkan orang miskin dan generasi berikutnya untuk keluar dari siklus kemiskinan.


"Terkait ketidaksetaraan pendapatan, kami telah memberikan perhatian serius terhadap kesenjangan pendapatan individu dan disparitas regional," ujar Bambang.

Ia berpendapat diperlukan kebijakan menengah dan jangka panjang untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Beberapa upaya untuk mengurangi disparitas pendapatan, yakni melalui reformasi agraria, pengembangan sektor pertanian, dan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan.


Advertising
Advertising

M. JULNIS FIRMANSYAH | WAWAN PRIYANTO

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

6 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

38 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

58 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

58 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

1 Maret 2024

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya