Sejumlah kendaraan melintas di dekat proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Fatmawati, Jakarta, 19 Januari 2017. PT MRT Jakarta berkordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya, akan melakukan penutupan Jalan Fatmawati mulai 4 Februari hingga 11 Agustus 2017. ANTAR/Rivan Awal Lingga
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan sumber pendanaan pembangunan bisa berasal dari utang. Berly juga mengatakan Indef belum membuat kajian khusus tentang opsi pendanaan pembangunan dengan utang.
"Analisa saya, sumber pendanaan pembangunan dari dalam APBN dari investasi dalam negeri dan luar negeri, baik utang maupun investasi jadi bukannya hal yang aneh justru diperlukan untuk jadi daya dorong," kata Berly saat ditemui di Hotel Ibis Harmoni Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017.
Berly juga menekankan bahwa walau bersumber dari utang, aturan-aturan yang berlaku harus ditegakkan. Ia mengatakan bahwa dalam korporasi itu adalah hal yang umum. Namun yang penting pakem-pakem yang ada dijaga dan diikuti dengan baik.
"Yang penting, satu transparansi, kedua penggunaannya mematuhi aturan-aturan prudensial, berapa persen bunganya." kata Berly.
Pernyataan ini terkait dengan opsi pendanaan pembangunan dengan pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) jangka panjang 25-30 tahun. Bank Indonesia akan menjadi salah satu pembeli SUN tersebut.
Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi
44 hari lalu
Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi
Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi