Pertumbuhan Tak Sesuai Harapan, Paket Kebijakan Akan Dirilis Lagi  

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 8 Agustus 2017 14:24 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) berbincang dengan Menko PMK Puan Maharani (kiri) disela-sela mengikuti Sidang Kabinet Paripurna tentang RAPBN 2018 di Istana Negara, Jakarta, 24 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 tak sesuai dengan harapan. Menurutnya, angka pertumbuhan sekarang bisa lebih baik lagi. "Mungkin tidak jelek, tapi tidak terlalu bagus menurut saya," katanya saat dicegat di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 8 Agustus 2017.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 hanya 5,01 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode tahun lalu 5,18 persen.

Di sisi lain, angka 5,01 persen menandakan tidak ada pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal alias stagnan. Sebab, pada kuartal pertama, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,01 persen.

Adapun dalam APBNP 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen pada tahun ini. Angka itu merupakan revisi dari target sebelumnya 5,1 persen.

Simak pula: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan, Indef: Akibat Konsumsi Lesu

Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi tak sesuai dengan harapan karena dua hal. Pertama, angka konsumsi pemerintah, seperti gaji, masih terlalu sedikit. Kedua, pelaksanaan investasi belum sepenuhnya cepat. Di luar itu, mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong seimbang. Hal itu terlihat dari angka konsumsi dan ekspor-impor yang lumayan baik.

"Kalau dilihat dari sektornya, pertanian oke, jasa oke, jadi ekonomi kita itu berjalan. Lagipula ini kan masih kuartal kedua, target 5,2 persen kan di akhir tahun," ujarnya.

Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di sisa waktu, Darmin mengungkapkan pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi 16. Rencananya, paket itu akan dikeluarkan sepekan lagi.

Adapun fokus paket terbaru untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi itu adalah percepatan pelaksanaan investasi. Pemerintah, menurut Darmin, ingin membereskan semua persoalan perizinan di pusat dan daerah dengan satu model tertentu. "Tunggu saja. Kalau saya ceritakan sekarang, gregetnya nanti kurang," ucapnya.

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo tetap mensyukuri pertumbuhan ekonomi yang ada. Menurutnya, angka 5,01 persen bukan hal buruk karena masih di atas 5 persen, walau tipis. "Itu patut disyukuri," tuturnya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

13 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

19 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

36 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

24 Februari 2024

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

Pemerintah bakal kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

15 Februari 2024

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

Perum Bulog angkat bicara soal ini soal rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

14 Februari 2024

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berencanya memantau quick count atau perhitungan cepat siang ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

14 Februari 2024

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Nyoblos di TPS 05 Melawai, Berharap Pemilu Berjalan Aman Damai

14 Februari 2024

Airlangga Hartarto Nyoblos di TPS 05 Melawai, Berharap Pemilu Berjalan Aman Damai

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya